Thirty⛅

179 18 192
                                    

HALLO SEMUAA!!

SIAPKAN JIWA DAN RAGA KALIAN WKWKW BEECANDA🤪

JANGAN LUPA VOTE COMENT AND SHARE YAA BIAR AKU SEMANGAT BUAT UP KEDEPANNYA CINTA🤗🤍

YOYOYO
HAPPY READING SOBAT🤗🤍


***

Suasana ruang kelas club jurnalis sore ini sangat tegang. Bagaimana tidak, Elang menatap tajam seluruh mata yang ada dihadapannya. Fauzi sang ketua pun tidak berkutik sedari tadi.

"Gue paling gak suka kehidupan pribadi gue di usik, sopan lo semua begitu?" tanya Elang, "Gue udah buat keputusan, club gak jelas lo ini bakal gue bubarin."

"Kak tolong kita selesai-in masalah ini secara baik-baik," ucap Fauzi panik.

"Jangan dibubarin kak please," tambah Kaila memohon, wakil ketua club jurnalis.

"Terus kenapa gak ada yang jawab darimana lo semua dapet info dan foto-foto gue?!" tanya Elang sambil menunjuk foto-foto yang ada diatas meja. Itu beberapa foto saat dirinya terlibat perkelahian dengan Kenan.

Tidak ada yang menjawab sedikitpun, lima belas orang anggota club jurnalis takluk saat berhadapan dengan Elang.

"Masih belum mau jawab?" tanya Elang lagi.

Fauzi menghela napas, "Maaf kak gue bener-bener gak tau. Setiap anggota punya tugasnya masing-masing. Itu se---"

"LO KETUA KERJANYA APA ANJING?!" sentak Elang memotong ucapan Fauzi. Ia menarik kerah kemeja Fauzi, "Harusnya lo bisa tau apa yang anggota lo kerjain!"

"Eum... Anu kak gue yang edit bagian a-artikel..." ucap seorang perempuan gugup.

Elang melepas kerah kemeja Fauzi dan menatap perempuan itu tajam, "Gagu lo? Ngomong yang bener!"

Perempuan dengan name tag Sagita - X IPA 3 itu tersentak kaget, "G-gue bagian edit artikel kak, dan gue dapetin foto-foto itu dari..."

"Sagita Febrianti. Gue tau latar belakang keluarga lo. Bisa to the point? Atau lo tau apa yang akan terjadi," ucap Elang membuat Sagita gelagapan seketika.

"Gue dapet foto-foto itu dan info kejadian di Cafe dari Ara sama temennya kak," jawab Sagita yang membuat Elang mengernyitkan keningnya.

"Bisa lebih jelas gak?!" tanya Elang geram.

"Cassandra, X IPA 4 kak. Gue tau itu semua dari dia dan temen-temennya. Asta, Aca, dan Chae," jawab Sagita.

Elang mengepalkan tangannya yang membuat jari-jari kukunya memutih, "Ada bukti?"

Sagita dengan cepat membeberkan beberapa bukti kepada Elang. Bukti yang berupa screenshot percakapan dirinya dengan Ara, Asta, Aca, dan Chae. Juga foto saat mereka bertemu di taman belakang sekolah, meskipun tidak terlalu jelas.

"Kirim ke gue sekarang juga!" perintah Elang yang membuat Sagita dengan segera mengirim semua bukti yang ia punya.

Elang menatap tak percaya bukti yang sudah ada didepan mata, ia berpikir bahwa mereka bisa menutup mulut atas kejadian kemarin, tapi kenyataannya jauh dari harapan. Setelah mendapatkan bukti, Elang langsung keluar dan bergegas pulang kerumah untuk istirahat dan meredam emosinya, sebelum esok hari ia akan  memanggil semua orang yang terlibat.

***

"Susah banget pusing! Arrghh untung gue sekelompok sama Asta," keluh Chae saat mereka sudah keluar dari lab ipa.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang