"Tidak ada salahnya kita berjuang, selagi masih ada harapan. Jangan menyerah. Karena Tuhan, maha membolak balikan hati manusia."'
-Secret Admirer.***
"Biasa aja muka nya jangan di jelek-jelekin atuh Lonthe," jahil Abel yang sedang duduk di sofa uks saat melihat Zerlon menahan nyeri di wajahnya.
Mendengar itu Zerlon sama sekali tak mengindahkan ucapan Abel barusan. Ini sangat sakit, sungguh. Namun Zerlon tahan agar terlihat baik-baik saja di hadapan teman-temannya.
Elang sudah faham betul dengan sikap Zerlon saat ini, kemudian bergegas memakai hoodie miliknya. Gerakan tersebut membuat Zerlon kebingungan.
"Kemana Lang?" Tanya Zerlon perlahan.
"RS."
Zerlon kemudian berdiri, namun kakinya sangat lemah saat ini karena sepulang mengejar Chaery tadi ia terjatuh.
"Jangan banyak gerak dulu deh Lon," saran Kevin menahan tubuh Zerlon yang hendak terjatuh.
"Gak usah Lang, gue udah baikan," tolak Zerlon yang mengerti ucapan Elang barusan.
Elang mendengus kesal, "UDAH BAIKAN SAMPE LO GAK BISA BERDIRI?!" Sentak Elang yang sudah tersulut emosi, terlihat dari sorot matanya yang menatap Zerlon tajam.
Membuat ke lima temannya yang berada di UKS diam tak berani berkutik mendengar Elang berteriak menggema memenuhi penjuru ruangan.
Tak kunjung mendapatkan jawaban Elang pergi keluar meninggalkan teman-temannya. Zerlon yang ingin berusaha mengejar Elang, tertahan oleh lengan Kevin.
"Elang lagi emosi Lon, biar gue yang ngomong sama dia," ucap Kevin yang mendapat anggukan langsung dari Zerlon.
Kevin berlari menyusul Elang yang terlihat berjalan menuju lantai 2. Namun sayang, Elang sudah berada di depan kelas X IPA 4 dan mendobrak pintu kelas yang kebetulan sedang jamkos.
"Mana Chaery?!" Teriak Elang membuat seisi kelas yang awalnya ricuh, kini hening seketika.
Chaery yang tadinya sedang berbincang dengan ketiga temannya pun tak berani bersuara. Tak ada satu pun yang menjawab pertanyaan Elang, membuat dirinya kesal dan saat ia melihat ke arah samping kanan. Elang melihat Chaery, dan berjalan ke arahnya dengan cepat.
Langsung saja Elang menggebrak meja lalu menatap Chaery tajam, "GUE SURUH LO BERSIHIN LUKA NYA ZERLON BUKAN BUAT BIKIN DIA MAKIN PARAH! LO BEGO APA GIMANA?!"
Lidah Chaery terasa kelu seketika. Chaery adalah tipikal orang yang tidak takut dengan seorang Airlangga, kini terdiam takut tak berani menatap matanya langsung.
Saat Elang hendak berteriak lagi, Kevin datang dan menghampiri Elang.
"Lang, ini sekolah. Tahan emosi lo, gue mohon Lang," ucap Kevin memohon kepada Elang karena mereka kini sedang menjadi tontonan murih X IPA 4.
"Bangsat!" Ucap Elang kemudian meninggalkan kelas penuh emosi.
Kevin menghela nafas pelan kemudian menatap Chaery, "Lo bisa ikut gue ke UKS gak?" Tanya Kevin.
"G-gue gak berani kak," jawab Chaery gemetar karena baru kali ini melihat Elang semarah itu. Tak hanya Chaery, bahkan Ara, Aca dan Asta pun tidak berani mengeluarkan sepatah kata untuk bertanya kenapa Elang hingga semarah itu.
"Ada gue. Chella sorry, gue pinjem temen lo dulu. Urgent," ucap Kevin kepada Asta yang juga bingung dan kaget dengan situasi ini.
"Chae gue gak tau apa-apa tapi lo ikutin aja apa kata kak Kevin, oke? Tenang dulu tarik nafas," ucap Asta lalu menatap mata Chae yang terlihat sangat panik dan berusaha menenangkan teman nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionMengagumi tanpa bisa memiliki, is another level on pain. Menceritakan tentang seorang siswi bernama Cassandra Qravellyn atau yang biasa dipanggil Ara. Anaknya periang, banyak omong, dan ceroboh. Tetapi, itu semua hanya topeng belaka yang ia tutupi u...