Thirty Four⛅

162 19 211
                                    

HELLO SELAMAT MALAM JUM'AT SOBAT!

HARI INI AKU UPDATE LAGI!
JANGAN LUPA VOTE, COMENT AND SHARE🤗

HAPPY READING SOBAT!

***

Malam harinya setelah sholat isya dan makan malam bersama seluruh peserta kembali kumpul di lapang untuk melakukan jurit malam. Semuanya sudah siap berjalan melalui rute yang telah ditentukan oleh panitia. Peserta hanya boleh membawa satu senter saja per-orang.

"Ayo adik-adik mulai jalan ya! Pahami rute dengan benar," ucap Karissa lantang. Panitia tidak boleh mendampingi, oleh karena itu jurit malam kali ini mengharuskan peserta untuk bekerja sama dan melakukan komunikasi yang baik dengan tim.

"Perhatikan sekitar, jangan sampai lengah," ucap Aron yang sedang memberikan peta kecil kepada para peserta, lalu mereka semua memulai perjalanan jurit malam.

"Aduh banyak nyamuk!" keluh Chae yang terus menggaruk-garuk lengannya karena gigitan nyamuk.

"Namanya juga hutan," balas Aca.

"Liat deh petanya, ini ke kanan apa kiri?" tanya Ara yang sedari tadi bingung dengan konsep peta itu.

"Ini ke kiri Ra, tuh liat ada tandanya," jawab Asta lalu menunjuk kepada papan di depan yang bertuliskan 'Turn Left'.

"Oke, ayo cepet ah gue takut banget disini banyak aura mistisnya," ucap Ara yang membuat Asta, Aca, dan Chae menatapnya tajam.

Karena tadi sebelum mulai jurit malam ini Chae tidak kuat ingin buang air kecil maka Ara, Asta, dan Aca harus menemaninya mencari kamar mandi di sekitar. Hal itu membuat mereka ber-empat telat jauh di belakang para peserta lain.

"Lo sih pake kebelet segala jadi kita ketinggalan jauh sama yang lain. Coba kalau enggak, jadi kita bareng sama yang cowok," gerutu Ara.

"Kok gue? Ya namanya juga gue kebelet masa mau ditahan? Lo mau nampung?" tanya Chae kesal.

"Nyenyenye," ledek Ara.

"Udah gak usah diperpanjang gitu. Nih liat sebentar lagi kita sampe kok," ucap Asta.

"Deket amat sih, padahal biar jauh aja sekalian rutenya," ucap Aca.

"Lo aja sana sendiri!" ucap Chae lalu berjalan mendahului teman-temannya.

"Marah-marah mulu perasaan," ucap Asta menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Chae.

"Ini kita belok ke—"

Ucapan Ara terpotong saat mereka bertiga melihat daun yang tiba-tiba bergerak. Chae yang sudah ada di depan pun kembali mendekat pada mereka.

"Bilang sama gue ini angin kan?" tanya Chae dengan raut wajah yang tidak bisa di deskripsikan.

"Masuk akal sih, tapi kok gue ngerasa bukan ya..." jawab Ara yang membuat mereka ber-empat panik seketika.

"ZERLON TOLONG GUE!!!" teriak Chae yang membuat Ara, Asta, dan Aca menutup telinganya.

"Teriak lagi gue lakban lo!" ucap Aca kesal.

"Sumpah gue merinding udah ayo lanjut jalan," ucap Asta yang tidak mau berlama-lama lagi di tempat itu.

Chae yang terus memperhatikan daun-daun itu tiba-tiba ia seperti melihat kain putih di baliknya, "AAAAAA ITU APA!"

Ara, Asta, dan Aca yang terkejut pun sama halnya melihat kain putih di balik daun-daun itu.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang