Twenty Four⛅

179 21 106
                                    

Hallo semuanyaa!
Selamat malam minggu!✨
Jangan lupa vote, coment and share yaa🤍

Siapkan mental kalian!🔥
Happy reading🌸🤍

***

3 hari kemudian...

Pagi ini Ara sedang dikejar waktu karena ia bangun kesiangan. Tak ada waktu mandi yang biasanya bisa memakan cukup banyak waktu. Hari ini, Ara mandi kurang lebih 7 menit. Memakai baju asal-asalan, rambut yang di urai begitu saja dan tidak di sisir, memakai bedak seadanya dan kaos kaki pendek yang tidak biasa sering ia pakai.

"Bibi kok gak bangunin aku sih, kesiangan kan!" Gerutu Ara yang baru turun dari kamarnya.

"Bibi udah bangunin non dari subuh tadi, tapi non gak bangun. Maaf atuh non," ujar bibi penuh penyesalan. Ara bergegas memakan roti yang tersedia di meja makan, lalu menelfon Aca.

"Aca lo dimana?! Jadi berangkat bareng kan?" tanya Ara kepada Aca di ponsel nya melalui sambungan telfon.

"Ra, sorry. Gue udah di sekolah," jawab Aca diseberang sana.

"HAH?! YANG BENER AJA LO! TERUS GUE GIMANA?" gerutu Ara kesal.

"Sorry banget Ra ini diluar kendali gue. Si Reja udah stand by depan rumah gue dari jam 6 coba, ya mau gak mau gue bareng dia. Motor gue dibengkel, terus abang ada kuliah pagi," terang Aca.

"BODO CA! UNPREN AJA KITA!" Ara langsung mematikan sambungan telfon itu sepihak. Tadi malam Ara dan Aca berencana berangkat sekolah bareng, namun kenyataan nya diluar harapan.

Dengan terburu-buru Ara memasukkan nasi goreng bekal nya kedalam tas dan pamit menuju sekolah yang sepertinya ia akan sangat telat. "Bi, Ara berangkat. Assalamualaikum," pamit Ara lalu menyalami tangan kanan bibi nya itu.

"Waalaikumsalam, hati-hati ya neng Ara."

***

"Ayolahhh angkot mana sih?! Please ini gue udah telat banget," gerutu Ara pada dirinya sendiri karena sudah kurang lebih lima menit belum ada satupun angkot yang lewat.

"Ini semua gara-gara Aca! Ara anti Aca!!!" tambah nya kesal lalu menghentakkan kaki nya ke tanah.

Tin Tin Tin

Ara tersentak saat ada suara klakson mobil dan tentu nya ia hafal siapa pemilik mobil itu dilihat dari plat nomor nya.

"Kak Elang?" tanya Ara memastikan.

Elang membuka kaca mobil nya, "Masuk," perintah nya namun membuat Ara melongo seketika.

"Ck," decak Elang. "Lama, gue tinggal," tambah nya lalu menutup kaca mobil.

"Ehhh i-iya tunggu kak," ucap Ara saat sadar Elang hendak meninggalkan nya.

Suasana didalam mobil sangat canggung, namun Ara ber-inisiatif mencairkan keadaan.

"Kok bisa lewat situ kak? Lo bolos sekolah apa gimana?" tanya Ara asal yang mendapat tatapan tajam dari Elang.

"Gak usah sok tau," jawab Elang dingin. "Makalah osis ketinggalan," sambung nya.

Ara mengangguk cepat dan tidak mau bertanya lebih. Ini ac mobil udah dingin ditambah sikap nya berasa gue ada di kutub utara, batin Ara dalam hati.

"Lo ikut ke gue ruang osis, gak usah ke kelas," perintah Elang tiba-tiba yang membuat Ara terkejut.

"Gak! Gue mau ke kelas, biarin aja di hukum yang penting gue gak mau ke ruang osis," bantah Ara.

"Ngebantah?" tanya Elang yang membuat Ara kembali pasrah mau tak mau mengikuti apa mau nya.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang