Forty Four ⛅

164 15 92
                                    

Selamat malam semuanya!!
Hari ini update lagi nih!
Nungguin ya?
Oke biar gak bertele-tele, Let's go!!!
Happy reading ya!🤍
Jangan lupa Vote, coment and share!
Hope u like it guys!!🤍🤍

******

"Gue ada bahan obrolan, biar kita gak diem diem—an gini. Kayak lagi ngambek sama doi aje!" Ujar Renzo tiba-tiba lalu menyimpan ponselnya di meja dan menatap kelima temannya bergantian.

"Dosa kita ternyata asal muasalnya dari lo, Zo!" Pungkas Aron membenarkan duduknya lalu menghadap kearah Renzo, "Gimana?" sambungnya.

Reja menoyor kepala Aron pelan, "Lo sama Renzo sama aja! Sama-sama raja ghibah!" celetuk Reja.

"Intinya deh, Zo. Lo, mau cerita apa?" Tanya Kevin menatap serius kearah Renzo.

"Jadi gini.."

-Flashback on-

Kafe Mediterania kini menjadi pilihan Renzo untuk menjalankan healing—nya, dengan modus menggoda perempuan yang berada tepat di dekatnya.

"Bohay bohay neng badannya, bisa meureun!" Goda Renzo melancarkan aksi buayanya.

"Teu bisa!" Tolak perempuan berwarna merah kecoklatan yang memakai bando di rambutnya.

Renzo menatap perempuan itu dengan serius, "Naha teu bisa?" tanya Renzo penasaran.

"Sadar atuh! Kamu teh keliatan bokek nya! Dari model rambut, terus baju, ihhh udah keliatan bokek! Kucellll!!" Ejek perempuan itu lalu meninggalkan Renzo tanpa rasa bersalah.

"Astaga, teu ngaca." Ujar Renzo menatap perempuan itu jijik. Lalu ia memilih membuka menu yang ada di hadapannya.

"Ada yang bisa saya bantu? Mau pesan apa kak?" tiba-tiba seorang pelayan datang ke meja Renzo.

"Hmmm," Renzo berpikir panjang karena seingat dia hanya membawa 50.000 di dompetnya, "Ini aja dah, Ice Mochacino satu mba."

"Itu aja kak? Ada pesanan lain?" tanya pelayan itu lagi.

"Ada mba," jawab Renzo, "Nomer whatsapp mbaknya belum saya dapetin," lanjutnya yang membuat pelayan itu tersenyum seperti salah tingkah.

"Bercanda mba, itu aja. Sekarang saya minta password wifi hehe," ucap Renzo.

"Sayangkamuselamanya," jawab pelayan itu yang membuat Renzo salah paham.

"Mba, jangan to the point gitu dong saya jadi malu," ucap Renzo tak tahu malu.

"Maaf kak, tapi itu password wifi-nya," ucap pelayan itu menahan tawanya lalu kembali menuju dapur kafe.

"Gini amat ya nasib jomblo, malu maluin," ucap Renzo menertawakan dirinya sendiri, " Terakhir kesini bareng Elsa..." gumamnya yang tiba-tiba teringat dengan mantan kekasihnya itu.

"Cocok nih gue bikin konten wisata masa lalu..."

Cklek

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang