five⛅

308 35 17
                                    

  Di ruangan bernuansa gelap, sedang ditempati Elang bersama kelima temannya yang berkumpul sehabis pulang sekolah.

Tidak ada yang membuka suara, semua sibuk dengan kegiatan masing masing. terlihat Elang yang duduk menempati sofa di dekat jendela sedang fokus berkutik dengan laptopnya.

"Gue gabut," keluh Abel sambil memetik senar gitar miliknya.

Aron yang sedang sibuk memainkan ponsel di tangannya menyahut, "kapan orang kayak lo ga gabut bel?" yang langsung dijawab Abel dengan cengiran khasnya.

"Dih dih, nyebut lo bel!" ujar Reja sambil bergidik ngeri melihat kelakuan temannya.

"Kok nyebut Ja? manis gini gue," ucap Abel tak terima.

"Jijik bel," cibir Reja sambil melempar salah satu ciki yang baru saja di comotnya ke arah cowok itu.

Abel memperhatikan elang yang sedari tadi tidak menimbrung, dia melempar ciki yang tadi Reja lempar ke arah Elang untuk mencari perhatiannya.

Pandangan Elang yang sedari tadi fokus terhadap laptopnya sekarang beralih menatap ke arah temannya sambil menaikan salah satu alisnya seolah bertanya "kenapa?"

Dengan bodohnya Abel kembali menampilkan cengirannya sambil bertanya "Lang, lu sekarang sama Queen gimana? "

"Seperti yang lo liat, selalu baik." jawab Elang to the point.

"Gue liat-liat kayanya lagi ga baik baik aja nih," ucap Reja menimpali yang langsung mendapat tatapan tajam dari Elang. Aron dan Abel yang melihatnya hanya tertawa kecil.

"Ketawa aja sih, Lon. Pake ditahan segala," ucap Aron sambil mendekati Zerlon.

"Diem lo," ucap Zerlon singkat lalu menjauh dari Aron.

"Galak bener buset temen lo, Ja, Bel." ucap Aron sambil mengusap dada. "Laper gue, go-food kek."

"Pesen aja." ucap Elang lalu beranjak dari duduknya menuju toilet. Abel, Aron, dan Reja langsung bersemangat membuka aplikasi berwarna hijau itu.

"Eh diem aja lu sariawan pin," ucap Abel lalu mendekati Kevin yang sedang sibuk dengan ponsel nya. "LAHH SIAPA TUH YANG LAGI LO STALK?"

Kevin yang kaget langsung menonjok perut Abel, "Kaget bego, biasa aja kali."

"Sakit bangsat Kevin," ucap Abel sambil memegangi perutnya. "Tapi kayanya gue pernah liat tuh cewe. Adik kelas bukan sih?"

Kevin mengangguk, "cantik kan?"

"Siapa yang lo bilang cantik?" tanya Elang tiba-tiba saat keluar dari toilet.

"Ara. Anak kelas 10 tuh inceran Kevin," bukan Kevin yang menjawab, tapi Abel.

Ara? cewek kemarin yang mau bolos? batin Elang.

"Kenapa, Lang?" Tanya Kevin yang dibalas gelengan kepala oleh Elang.

"Navya gimana kabar nya, Lang?" tanya Reja tiba-tiba. "Baik," jawab Elang.

"Lo punya adik cowo juga kan? Siapa sih namanya lupa," ucap Aron mengingat siapa adik laki-laki Elang.

"Raden." jawab Kevin.

"Nah iya si Raden, kemarin gue sempet papasan sama dia di perpustakaan," ucap Aron sambil membuka ciki yang entah keberapa kalinya.

Tiba-tiba Abel melempar sebuah bantal kepada Aron, "Sejak kapan lo ke perpustakaan? Jangan ngadi-ngadi dah."

"Ga gitu anjir Abel. Gue lewat doang sih, dia baru keluar dari perpustakaan sama cewe." jawab Aron yang sekarang sedang berebut ciki dengan Reja.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang