Fourteen⛅

208 26 200
                                    


Ini hari minggu, dan ini adalah hari dimana Kevin dan teman-temannya nantikan. Karena hari ini, Kevin akan mengikuti pertandingan basket antar sekolah. Dimana SMA Pratama akan bertanding dengan SMA Bhakti Dharma.

Kini, Kevin sudah berkumpul di sekolah bersama para pemain lainnya sedang mengikuti intruksi dari coach untuk persiapan nantinya.

Murid yang ikut menonton lainnya sudah berada di tempat lomba sedari tadi. Berbeda dengan Elang, Zerlon, Abel, Reja, dan Aron. Mereka menunggu di parkiran untuk ikut mengantarkan Kevin. Karena ini sudah menjadi kebiasaan untuk mereka.

"Semua udah disiapin?" Tanya Elang serius.

Zerlon mengangguk, "aman Lang."

"Lo ngapain bawa galon kosong Bel?" Tanya Reja ingin meraih galon yang dipegang oleh temannya itu.

"Ini? Ya buat nyemangatin aa Kevin gue lah!" jawab Abel sambil menjauhkan galon yang di pegangnya agar tak di ambil oleh Reja.

"Gak waras emang," Aron tertawa.

"Ide lo anying!" Kesal Abel memukul bahu Aron.

Aron yang tak terima ingin memukul balik Abel namun Zerlon menahannya, "Diemin aja Ron, sabar."

"Dia duluan Lon bukan gue."

"Lah! Yang nyuruh gue bawa galon siapa?" Tanya Abel tak terima.

"Gue."

"Berarti yang salah itu lo Aron Sandruna!"

"Lo Bel yang salah, bego soalnya," ucap Elang yang sedang bersender di mobil miliknya itu.

Abel melempar galon kedepan Aron, "Temen laknat lo semua anying!"

Aron dan Reja tertawa puas melihat Abel di skakmat oleh Elang barusan. Kevin yang baru selesai, berjalan ke arah teman-temannya.

"Kenapa nih?" Tanya Kevin.

Abel sumringah, "Gue dinistain disini Pin, help mi beibihh."

"Jijik setan!" Ucap Reja tak suka.

Kevin hanya tersenyum, per-dramaan seperti ini, sudah terbiasa untuknya. Zerlon kemudian menatap Kevin, "Kunci mobil?" Tanyanya.

"Tangkap Lon," jawab Kevin sambil melemparkan kunci mobil miliknya ke arah Zerlon.

Zerlon menangkapnya, "Selalu tepat sasaran Vin."

"Berangkat sekarang?" Tanya Elang.

Kevin mengangguk, "Iya Lang, yang lain udah jalan pake mobil yang disiapin sekolah."

Kemudian mereka memasuki mobil milik Elang dan Kevin lalu menancapkan gas nya meninggalkan parkiran sekolah.

Namun semua murid SMA Pratama tidak ada yang tau sama sekali terkecuali Elang dan ke-empat temannya yang lain, bahwa itu adalan mobil milik Kevin. Karena Kevin tadi datang pagi sekali sehingga tidak ada yang melihatnya.

Itulah sikap Kevin yang disenangi semua temannya. Selalu bersikap sederhana terhadap semua orang padahal kenyataan nya lain.

Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya mereka tiba di tempat pertandingan berlangsung. Elang dan Zerlon memarkirkan mobil terlebih dahulu.

Bertepatan dengan itu, Ara dan ketiga temannya turun dari mobil berwarna hitam yang tak lain adalah milik Asta.

"Aca!" Panggil Reja sambil melambaikan tangannya.

Aca yang merasa namanya di panggil kemudian menoleh. Dan setelah tau siapa yang memanggilnya, Aca hanya memutar bola matanya malas.

"Pfftttttt hahahahaha," Abel tertawa puas.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang