HAPPY READING🤍🤍🤍
***
Di pagi hari yang terik ini kedua siswa andalan XI IPA 1 baru saja kembali ke kelas setelah membeli sarapan berupa gorengan seperti bala-bala, gehu, pisang goreng, dan yang lainya di kantin.
"Ron! Duduk sini dulu lah, kita godain dede gemes," Renzo menginterupsi Aron untuk duduk di depan kelas mereka karena ingin menggoda para adik kelas yang lewat.
Lalu Aron dengan semangat mengangguk dan duduk di sebelah Renzo, "Kiww dengan Aa Aron disini."
"Lu kalau yang begini aja semangat, giliran disuruh nyokap banyak alesan," sindir Renzo karena ia tahu Aron itu sangat malas jika disuruh sesuatu oleh ibunya.
"Gak gitu bego nyokap gue tetep number one," ucap Aron dengan bangganya.
Renzo sedikit teringat ibunya yang sudah bahagia di alam sana, "Hargain nyokap lo Ron, jangan sia-sia in beliau, kalau udah telat bakal nyesel kayak gue belum sempet bikin bangga."
Aron menjadi terdiam atas ucapan Renzo, ia merasa sedikit tidak enak. "Zo, gue gak—"
"Neng Dewi makin cantik aja dah tiap hari, skincare nya apa sihhh?" ucap Renzo mengalihkan pembicaraan mereka yang tiba-tiba menjadi serius, dan juga tidak mau membuat Aron merasa tidak enak padanya.
"Air wudhu," jawab Dewi, adik kelas mereka, dengan percaya dirinya.
"Buset dah neng, gak kaleng-kaleng skincare nya," kekeh Aron dan Renzo bersamaan.
"Di kata gue percaya aja gitu ya," ucap Renzo.
"Zo, Zo!" panggil Aron heboh, "Liat noh seger banget!" sambungnya lalu menunjuk Hani, siswi kelas 10 yang memiliki bentuk tubuh yang molek. Tak jarang ia mendapati tatapan sinis dari para senior perempuannya, dan tatapan menggoda senior laki-lakinya seperti Aron dan Renzo saat ini.
"Astaga! Kan lo pernah bilang kalau ini namanya zina mata dan itu haram bisa nambah dosa," ucap Renzo lalu dengan cepat menutup mata Aron dengan kedua tangannya.
Aron berdecak sebal, "Ck! Terus lo yang liat gitu?"
"Iya, biar gue aja yang wakilin," jawab Renzo santai membuat Aron kesal.
"Setan!" umpat Aron, "Diliat dosa, gak diliat sayang pemandangan indah," sambungnya.
"Lo berdua masih pagi udah berulah aja," ucap Kevin tiba-tiba yang baru datang.
"Ini gak bisa dilewatkan Vin, sini lo gabung!" ajak Aron yang membuat Kevin menggelengkan kepalanya.
"Bahaya lo ngajak Kevin, ntar pawangnya ngamuk!" ucap Renzo.
"Oh iya njir udah ada pawang, biarin lah Vin kali-kali, cewek lo juga gak marah pasti," ucap Aron asal.
"Gila lo berdua, gue masuk duluan aja," ucap Kevin lalu mendahului mereka masuk kedalam kelas.
Renzo menjitak kepala Aron, "Gak marah pala lo! Neng Chella gitu-gitu juga bisa ngamuk pasti kalau Kevin berulah. Gini nih, udah mati rasa sama cewek."
"Skip, gak mau bahas yang gak penting," ucap Aron dengan nada yang bisa dibilang tidak suka, Renzo terkekeh karena itu.
"Bahas apa dong? Masa depan kita?" goda Renzo mencairkan suasana yang sempat canggung.
"Kamu paling pengertian beb," balas Aron.
Setelahnya mereka berdua tertawa tidak jelas, memang sangat random jika Aron dan Renzo sudah bersatu. Lalu Renzo membuka aplikasi instagram di ponselnya, hendak membuat instastory dengan Aron, namun postingan Reja membuat dirinya terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionMengagumi tanpa bisa memiliki, is another level on pain. Menceritakan tentang seorang siswi bernama Cassandra Qravellyn atau yang biasa dipanggil Ara. Anaknya periang, banyak omong, dan ceroboh. Tetapi, itu semua hanya topeng belaka yang ia tutupi u...