بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
___ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
“Biarkan mereka makan dan bersenang-senang dan dilalaikan dengan angan-angan yang panjang, kelak mereka akan tau akibatnya.”
(QS. Al Hijr (15) : 3)
🌷🌷🌷
.
.
Masih pukul empat pagi, aku sudah tersentak untuk bangun. Mataku mengerjap beberapa kali, berusaha untuk mengumpulkan nyawa yang masih melayang. Melihat langit-langit kamar dengan lampu kaca besar bertengger kokoh di atas sana sudah menjadi rutinitas setiap kali bangun pagi.
Aku segera beranjak dari kasur dan mandi, sepersekian menit kemudian balutan gamis navy dan kerudung hitam sudah melekat rapi di tubuhku. Tak lupa membawa ponsel dan langsung melesat ke dapur. Sesampainya di dapur, hanya ada kegelapan di sini, aku langsung menyalakan semua lampu. Kemudian membuka aplikasi youtube dan mencari tutorial memasak makanan yang mudah.
Berbagai pilihan sudah memenuhi layar ponsel di youtube. Aku sampai kebingungan untuk mencari resep yang mudah. Hingga akhirnya jariku memilih masakan dengan nama orak-arik telur sayur. Karena di kulkas hanya ada telur, sayur dan daging jadi memilih resep itu bukan pilihan yang buruk.
Aku mengamati bahan-bahan yang disampaikan oleh youtubernya. Bahan-bahannya ada tiga butir telur, satu buah wortel, potong dadu kecil. Satu genggam buncis potong serong, satu buah jagung sisir bijinya (tidak wajib), empat siung bawang putih, garam, gula, dan merica secukupnya, satu sdm saus tiram, tiga sdm minyak goreng untuk menumis dan setengah gelas air.
Setelah ibu itu menjelaskan bahan-bahannya, aku men-skip videonya lalu dengan cekatan menyiapkan semuanya. Setelah semua sudah sesuai arahan, aku kembali memutar videonya. Selanjutnya adalah cara memasak.
Pecahkan telur ke dalam mangkuk,
tambahkan sedikit garam, dan
kocok sampai rata.Itu langkah pertama, oke, Alya. Pasti bisa! Bismillah, dengan tangan sedikit gemetar aku memecahkan tiga butir telur ke dalam mangkuk. Telur pertama berhasil kupecahkan walau sedikit berantakan dan putihnya mengenai tanganku. Oke, cukup baik. Setidaknya ini lebih baik dari waktu itu yang semuanya pecah dan jatuh di lantai. Setelah telur ketiga berhasil kuaduk, sedikit kutambahkan garam.
Potong wortel dan buncis sesuai ketentuan. Kalau kamu menggunakan jagung, sisir bijinya sampai habis.
Aku kembali mengikuti langkah kedua, memotong wortel, jagung dan buncis. Tanganku sedikit gemetar dan kesulitan memotongnya, saat ini aku persis seperti robot yang bekerja di dapur. Sangat kaku.
Ulek bawang putih, garam,
dan merica sampai halus.Arahan ketiga, karena tidak ada ulekan, aku memasukkan bahan-bahan itu ke dalam blender lalu menghaluskannya. Aku hampir kelabakan saat blender mulai menghaluskan ketiga bahan itu karena tiba-tiba blendernya gemetar. Maklum, ini pertama kalinya menggunakan blender. Mohon jangan dihujat, Pemirsa.
Panaskan minyak pada wajan. Masukkan bumbu yang telah dihaluskan. Tumis sampai harum, asukkan wortel, buncis, dan jagung ke dalam tumisan bumbu. Tambahkan
garam, gula, dan saus tiram.
Aduk-aduk sampai rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Hati (Terbit)
RandomSetiap orang punya porsi kebahagiaannya masing-masing. Katanya, kebahagiaan akan menghampiri setelah badai datang menerjang diri. Pada akhirnya akan bahagia meski banyak proses yang dilalui. Tapi aku merasa porsi kebahagiaanku tidak sesuai. Mungkin...