بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
___يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang sudah sanggup menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu obat pengekang nafsunya.”
(HR. Bukhari no. 5056, Muslim no. 1400)
🌷🌷🌷
.
.
Hari ini kami akan pulang ke rumah umi, Mama Aqila dan Papa Zein sudah balik ke Yogyakarta tadi pagi, karena memang sebenarnya mereka menetap di sana. Bukan, sih. Lebih tepatnya di rumah Ayahnya Papa Zein, karena Mama Aqila asli Belanda, karena Kakek Albert pindah pekerjaan, jadilah mereka pernah menetap di Itali. Ribet ya? Sama, aku juga bingung.
Dan yang membuatku kesal adalah, tidak sempat berpamitan pada mereka karena ketiduran. Mereka hanya menitip salam dengan Dokter Dhanu, aku sempat marah-marah, dengan gamblangnya dia bilang. "Sudah, nanti kita bisa main ke Yogyakarta,"
Demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, aku tidak ingin berdebat.
"Sudah siap semuanya? Tidak ada yang tertinggal?" tanya Dokter Dhanu sambil menyeret koperku dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil.
"Sudah, tidak ada yang ketinggalan, kok."
Dia mengangguk dan aku masuk ke dalam mobil. Sepersekian menit kemudian, mobil melaju membelah jalanan menuju rumah umi.
Tadi aku sempat menggila dan hampir kehilangan akal saat melihat mobil milik Dokter Dhanu, terdiam cukup lama bahkan hampir seperti orang bodoh dan linglung. Sebenarnya dia ini siapa? Bahkan mobilnya saja Bugatti La Voiture Noire, tahu 'kan? Hingga saat ini mobil termahal di dunia dipegang oleh mobil produksi Bugatti, dibanderol dengan harga 19 juta USD atau sama dengan 269 miliar rupiah. Angka yang cukup fantastis ya, Pemirsa.
Karena saking bahagianya aku akan pulang ke rumah umi, tanpa sadar mulutku bersenandung cukup keras memecahkan keheningan, karena kebetulan suara mobilnya yang sangat-sangat halus nyaris tak bersuara, akhirnya suaraku yang mengalahkan mesin bajaj yang rusak.
"JAGA MATA JAGA HATI, JANGAN CARI LAIN LAGI. SUMPAH, SATU CINTA UNTUK KOOO... SA TUNGGU SAMPE KO PULANG, JANG DENGAR YANG KORANG BILANG. SUMPAH, HANYA KO YANG SA SAYANG."
"HOOOOOHH."
"Suara kamu bagus," puji suamiku yang baik hati, aku jadi tersipu malu.
"Ih, bapak bisa aja. Makasih lho, pujiannya. Eh iya. Suara saya emang bagus, kok." Alhamdulillah, akhirnya ada sosok manusia yang bilang suaraku bagus. Padahal jika didengar sekali lagi, bahkan suara tikus kejepit pintu lebih enak didengar. Seriusan, gak bohong!
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Hati (Terbit)
De TodoSetiap orang punya porsi kebahagiaannya masing-masing. Katanya, kebahagiaan akan menghampiri setelah badai datang menerjang diri. Pada akhirnya akan bahagia meski banyak proses yang dilalui. Tapi aku merasa porsi kebahagiaanku tidak sesuai. Mungkin...