Chapter 8

3.5K 385 10
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
___

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang."

(QS. Al Ahzab (33) : 59)

🌷🌷🌷





.


Happy Reading❤

.




"Tadi Ustadz Danu panggil ning buat apa?" tanya Yana berbisik.

Oh, namanya Danu. Aku ingat sekilas saat melihat name tagnya waktu itu. Tapi hanya sekilas, suatu pekerjaan yang sangat tidak bermanfaat mengingat namanya.

"Bukan urusan lo!" jawabku ketus.

"Ustadz Danu itu guru baru di sini, mengajar hanya dua minggu sekali. Beliau juga dokter lulusan Harvard, bahkan sampe S2. Mau melanjutkan S3 tapi mamanya melarang, hebat 'kan?" lanjutnya. Tapi... dia kok bisa tahu?

"Ada gue tanya?" tanyaku dingin, eh ngomong-ngomong, Harvard? Bapak dokter itu lulusan harvard? Gak salah? Benar-benar gila! Bagaimana tidak? Harvard adalah Universitas 6 terbaik di Dunia, meskipun demikian, harvard tetap menduduki peringkat teratas untuk sekolah kedokteran terbaik di Dunia 2021. Universitas Harvard berada di puncak riset medis dunia dan penemuan. Sekolah memuncak peringkat berita medis sekolah Amerika untuk 2021. Cerdas juga dia. Biarpun sedikit gesrek, bisa juga.

"Maaf, aku cuma kasih tahu aja. Dia orangnya sangat disiplin, jangan coba-coba buat melanggar aturan dia. Bisa bahaya," katanya lagi. Mulutku menguap, ngantuk. Lalu aku mulai melipat tangan, kemudian meletakkan kepala pada posisi ternyaman. Dan bersiap untuk... tidur.

"Ning, kita masih ada jam belajar. Tidak boleh tidur. Nanti juga akan ada ustadzah baru, lulusan Mesir."

Guru baru? Sudah cukup Bapak dokter dedemit gila itu membuatku stres. Ini apalagi?!

Aku tidak mempedulikan ucapan Yana, dan kembali merajut mimpi indah yang sangat nyaman. Memang tidur adalah suatu pekerjaan yang teramat nikmat.

***

Akhirnya jam belajar sudah selesai, kini seluruh santriwati tengah tasmi' bersama ustadzah yang bertugas. Jangan tanya aku sedang apa, yang jelas kini aku tengah duduk manis dengan es kelapa muda di bawah pohon mangga. Sungguh menyenangkan.

"Assalamu'alaikum," ucap seseorang memakai khimar panjang berwarna hitam dan gamis biru. Mukanya sangat cantik, khas wanita Indonesia. Siapa dia?

"Wa'alaikumsalam," jawabku, dia duduk di sampingku sambil mengamati para santriwati yang tengah eskul karate.

"Zhira 'kan?" tanyanya. Eh, dia kok? Menyebut namaku yang itu? Satu hal yang perlu diketahui, nama Alya khusus keluarga Abrisam yang tahu, Khansa khusus semua penduduk pesantren, dan Zhira? Itu nama panggilan semua sahabat masa kecilku. Bagaimana dia bisa tahu panggilan itu?

Goresan Hati (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang