chapter 5

803 102 1
                                    

   Keluarga park saat ini sedang berada disalah satu Mall terkenal dikota seoul.
Mungkin mereka akan mengelilingi mall ini untuk mencari kebutuhan mereka.

"Ayah, boleh gak jaemin beli mainan itu?jaemin seraya menunjuk mainan yang dia inginkan.

" Bo   "ucapan chanyeol terpotong oleh wendy.

" Tidak ada mainan untuk sekarang, hari ini kita hanya akan beli perlengkapan sekolah, jaemin mainannya sudah banyak kan?"Wendy.

   Mau tidak mau jika dihadapan bundany jaemin tidak bisa apa apa.
Bukannya kejam tapi wendy mendidik kedua putranya untuk tidak terlalu boros untuk hal yang tidak penting.
Mereka harus diajarkan hemat mulai dari kecil, sepaya jika mereka besar nanti mereka tidak akan menghamburkan uang untuk sesuatu hal yang dapat merugikan mereka.

   Seperti mainan, wendy tidak keberatan jika hanya membeli mainan, toh uangnya gak bakal habis, tapi jika dirumah sudah banyak mainannya buat apa beli lagi, kalau sudah bosan pasti gak kepake.

   Winwin juga begitu dulu, saat hendak mau masuk sekolah dasar maka wendy akan mengurangi mainannya supaya dia bisa fokus belajar dan tidak terlalu banyak main, sama seperti jaemin sekarang.

 
"Bunda, beli sepatu dulu aja, soalnya Winwin mau cari sepatu bun" Winwin.

"Eemmm oke kita beli sepatu untuk kalian berdua" Chanyeol.

   Wendy hanya mengikuti anak dan suaminya sambil mengecek apa saja keperluan sekolah yang harus dibeli.

  Mereka terus mengelilingi mall tersebut, dari mulai toko sepatu, tas, hingga tokoh peralatan sekolah seperti buku dan alat tulis lainnya, dan semua itu pasti bukan barang yang murah karena chanyeol gak mungkin memberikan barang sembarangan pada anaknya, kedua putranya harus keliatan berkelas di sekolahnya.

   Tapi berbeda dengan Winwin, dia cenderung menuruni sifat bundanya, dia tidak akan membeli barang jika yang lama masih bisa dipakai.

   Setelah selesi dengan belanjanya mereka memutuskan untuk makan siang disebuah kafe didekat taman.

"Kita pesan apa? " Chanyeol

"Biar aku yang pesan saja" Winwin sambil melihat menu didaftat menu kafe tersebut.

"Baiklah saya pesan bibimbap, tangsuyuk, samgyeopsal, japchae dan kimbab jangan lupa sup rumput laut dan juga kimchi" Wendy.

"Untuk minumnya terserah anak anak saja" Chanyeol.

   Setelah mereka memesan makanan, wendy pergi ke parkiran karena ada barang yang tertinggal.

  Saat hendak membuka pintu mobil entah kenapa wendy melihat anak kecil yang duduk sendiri dikursi roda ditaman seberang jalan.

  Entah apa yang ada dipikiran wendy, Tiba-tiba dia melangkah menghampiri anak yang duduk sendiri tersebut dan tidak peduli jika ada yang menunggu didalam restoran tersebut.

  Wendy diam disamping anak tersebut, hatinya tiba-tiba menghangat saat melihat anak itu tersenyum , tapi entah kenapa dia ingin sekali memeluk anak ini padahal dia tidak tau siapa dia.

  Renjun menyadari jika ada orang disebelahnya dan langsung menoleh, dia menemukan wanita cantik yang sedang tersenyum disebelahnya.

   Wendy memberanikan diri menyentuh wajah renjun dan mengusap pipinya pelan tanpa disadari ada air mata yang jatuh di pipinya, entah apa sebabnya, wendy merasa sangat merindukan anak ini.

"Tante kenapa menangis" Renjun.

    Seketika lamunan wendy tersadar akan pertanyaan renjun.

"Tidak, tante tidak menangis, tadi ada debu yang masuk, anak manis kenapa sendirian disini? " Wendy.

"Injun tadi bersama hyung, tapi baek hyung sedang membeli es cream jadi injun tunggu disini" Renjun.

"Kamu sakit?kenapa pakai kursi roda? " Wendy.

"Injun tidak sakit, kata baek hyung ini karena tuhan sayang sama injun, tuhan gak mau injun lari nanti jatuh, jadi tuhan tidak mengijinkan injun jalan" Renjun.

  Wendy mengerti sekarang tapi hyung nya sungguh hebat bisa memberi kesimpulan seperti itu pada anak kecil seperti renjun.

"Renjun! Maaf hyung lama, tadi sekalian hyung beli makanan untuk kita" Baekhyun.

  Baekhyun menyadari ada orang lain.

"Maaf anda siapa? " Baekhyun.

"Ahh, saya minta maaf tadi saya melihat dia sendirian dan saya pikir kemana keluarganya, kamu hyungnya?kamu hebat dalam mendudiknya, kalau begitu saya pergi dulu, semoga kita bertemu lagi anak manis" Wendy lalu pergi menuju restoran tempat mereka makan.

"Renjun tidak apa apakan? " Baekhyun.

"Injun tidak apa apa hyung" Renjun.

"Sekarang kita pulang nee, ini es cream nya dimakan dijalan saja" Baekhyun.

   Jujur saja baekhyun sangat hawatir sekarang, karena tidak mungkin ada orang yang hanya iseng menghampiri seorang anak yang sedang sendirian.
Apa lagi baekhyun melihat sepertinya wanita tadi habis menangis.

   Begitupun wendy saat sampai di dalam dia langsung dibanjiri pertanyaan dari anak dan suaminya, untung saja mereka percaya saat wendy membuat alasan bahwa dia tadi pergi ke toilet sebentar.

   Wendy terus memikirkan anak yang dia temui tadi, kenapa dia merasa familiar dengan wajahnya, dan kenapa dia merasa dekat dengan anak itu apalagi saat melihat senyumnya.

senja ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang