chapter 26

446 55 1
                                    


  Setelah dari sekolah putranya chanyeol dan wendy memutuskan untuk kembali tapi berbeda dengan wendy.

"Jaemin masuk kekamar, ayah akan menyusul bundamu"

  Tanpa menghiraukan ayahnya jaemin berlalu begitu saja tapi sayangnya chanyeol tidak bisa marah pada putranya itu atau bukan.

  Chanyeol memasuki kamarnya dan melihat istrinya yang sudah berganti pakaian dengan yang lebih santai.

"Wen? Kau marah karena jaemin membuat ulah lagi, kau tau dia masih remaja jadi wajar jika dia sedikit nakal wen, mungkin jika kita sedikit memberi pengertian dia akan mengerti dan kelak dia juga akan berubah sendiri menjadi lebih baik hhmm"

  Wendy menatap suaminya yang selalu membela putra bungsunya itu padahal itu kesalahannya.

"Kau terlalu memanjakannya chan kau tau dikeluarga kita tidak ada yang seperti putra kesayangan mu itu, aku malu dengan tingkahnya, sampai kapan? Sampai kapan dia akan seperti itu? Dia sudah dewasa bukan remaja lagi tapi dia selalu membuat ulah, tapi kau selalu membelanya"

"Apa ada yang kau sembunyikan dari ku chan? "

"Kenapa sekarang aku ragu jika dia bukan putra yang aku lahirkan chan? "

PLAKKK

  Wendy meringis setelah mendapat tamparan dari suaminya.
Wendy tersenyum kearah chanyeol.

"Kau menampar ku? " Tanya wendy

"YA!! KAU SUDAH KETERLALUAN WEN, KAU RAGU DENGAN PUTRAMU SENDIRI, APA YANG SEDANG ADA DI PIKIRAN MU SAAT INI HAH!! HANYA KARENA DIA SELALU BUAT MASALAH , IYA!!! "

"BENAR KAU MEMANG BENAR, TAPI AKU SEORANG IBU CHAN, AKU LEBIH TAU MANA YANG TERBAIK UNTUK PUTRAKU DAN IKATAN SEORANG IBU ITU LEBIH KUAT DARI AYAHNYA SENDIRI DAN SATU LAGI, DIMANA PUTRAKU YANG SESUNGGUHNYA CHAN? DIMANA PUTRA YANG AKU LAHIRKAN CHAN? "

"APA YANG KAU BICARAKAN, DIA PUTRAMU, PARK JAEMIN ADALAH PUTRAMU"

  Wendy melemparkan kertas hasil tes DNA yang dia sembunyikan beberapa hari yang lalu.

"Kau hebat bisa menipu semua orang termasuk aku, selama ini aku sudah terbodohi hiks, dimana putraku chan? Kau membuangnya bahkan saat dia baru lahir, bahkan dia belum melihat wajah orang yang telah melahirkannya, hanya hiks hanya karena dia cacat, kau malu? "

"Wen, kau lelah kan? Sebaiknya kita istirahat oke"

"Keluar chan, aku ingin sendiri"

"Wen..... "

"Keluar!! "

  Dengan terpaksa chanyeol keluar dan meninggalkan wendy didalam kamarnya sedang menangis.

  Namun tanpa mereka sadari sedari tadi winwin mendengar pertengkaran mereka namun winwin lebih memilih untuk diam tapi bukan berarti dia tidak akan mengambil tindakan.

"BRENGSEK!! siapa yang sudah membocorkan itu semua" Chanyeol melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata tanpa memperdulikan mobil lain...













   Song joong ki tengah memasuki kamar renjun, bukankah mereka ingin jalan jalan sekarang tapi lihatlah renjun masih asik dengan dunia mimpinya, song joong ki sedikit menyesal karena dia sempat menghukum putranya.

"Weke up boy, bukankah kita akan jalan jalan sekarang" Song joong ki mengelus rambut renjun bahkan sedikit memukul pipinya agar renjun bangun.

"Eeuunngg"

  Song joong ki tersenyum bukannya bangun renjun malah semakin menyembunyikan tubuhnya dibawah selimut.

"Kau tidak ingin mendapatkan hukuman dari daddy bukan hhmm jadi ayo bangun" Song joong ki menarik tangan renjun agar anak itu terduduk.

"Daddy akan menunggumu di depan oke"

   Setelah itu song joong ki meninggalkan renjun bersama pelayan yang akan membantunya bersiap.



  Saat ini renjun sudah berada di dalam mobil bersama daddynya, mereka akan pergi ketaman lalu setelah itu makan disalah satu restaurant.

  Namun saat dijalan renjun tidak sengaja melihat ada toko yang menjual perlengkapan alat untuk melukis, renjun suka melukis tapi dia terlalu takut untuk bilang.

  Sebenarnya song joong ki sendiri tau jika renjun terus melihat ke toko tersebut namun sepertinya dia terlalu takut untuk memintanya.








"Bunda mau kemana? "

"Hanya ingin mencari udara segar walau sudah malam"

"Aku akan menemani bunda, aku tau bunda sedang tidak baik baik saja sekarang" Winwin tau bundanya menutupi semuaa tapi winwin sudah dewasa dan mengerti semua itu.

"Baiklah kita pergi ketaman sekarang..... "

senja ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang