chapter 25

766 80 2
                                    


   Sesampainya dirumah song joong ki langsung membawa renjun ke kamarnya dan menutup pintu kamar nya.

   Song joong ki membantu renjun duduk diranjang nya tapi bukan secara perlahan dan hati hati tapi song joong ki melakukan itu dengan sedikit kasar yang membuat renjun sedikit meringis.

  Song joong Ki menatap pemuda didepannya ini.

"Katakan! Apa kau mengenal mereka renjun? " 

   Namun renjun hanya diam dan menunduk tanpa mau menjawab pertanyaan orang didepannya yang mengaku sebagai daddynya itu.
Bahkan renjun tidak berani melihat wajahnya sekarang.

  Song joong ki yang melihat renjun hanya diam langsung mencengkram wajahnya agar renjun mau mendongak dan melihat wajahnya.

"KATAKAN! APA KAU MENGENAL MEREKA HAH? "

   dengan sedikit penekan disetiap katanya, renjun hanya bisa menggelengkan kepalanya tanda jika dirinya tidak mengenali mereka satupun.

"Kalau kau tidak mengenal mereka lalu kenapa mereka bisa mengenali mu" Lagi lagi renjun hanya menggelengkan kepalanya sambil menangis berharap orang didepannya ini melepaskan cengkraman nya.

"Kenapa hanya menggelengkan Kepala ha! Kau tidak bisu renjun! "

"T ttidak hiks tu... "

"Apa kau bilang, aku daddymu kenapa sangat sulit memanggilku daddy ha, apa aku harus melakukan kekerasan terlebih dulu agar kau mau memanggilku daddy hhmmm"

   Lagi dan lagi renjun sangat takut sekarang, semuanya terasa de javu bagi renjun saat ini, seolah olah dia pernah mengalami semua ini.

  Tanpa menunggu lagi song joong ki langsung membawa tubuh renjun menuju ke dalam kamar mandi dan mendudukkan renjun diatas closet sambil menyalakan shower.

"D ddaddy hiks, m mmaaf hiks d ddi dingin hiks" Renjun sambil menutupi mukanya yang tersiram air tersebut.

  Song joong ki langsung mematikan shower tersebut dan melihat bagaimana renjun kedinginan, ditambah lagi sekarang memang musim dingin.

  Song joong ki melilit kan handuk ditubuh menggigil renjun.

"Dingin hhmm" Sambil mengeringkan rambut renjun yang masih basah dengan handuk.
Sedangkan renjun sendiri hanya bisa mengangguk.

"D d dingin daddy hiks"

"Ganti baju ya, setelah itu tidur" Song joong ki langsung membawa tubuh renjun keluar dari kamar mandi dan mengganti pakaian renjun.

   Setelah selesai song joong ki langsung menidurkan renjun kembali keranjangnya tak lupa menyalakan penghangat ruangan.

"Kau tau, sebenarnya daddy tidak suka menyakiti putra daddy sendiri, tapi kau membuat daddy sakit saat harus menghukummu, apakah susah memanggil daddy hhmm setelah lama berpisah? " Sambil mengusap kepala renjun.

  Renjun sudah berhenti menangis bahkan sekarang dia hanya mampu memejamkan matanya saja menikmati elusan dikepalanya.

"Renjun sayang, buka matamu daddy tau kau belum tidur, coba lihat deddy" Renjun terpaksa membuka matanya padahal dia masih takut melihat orang yang mengaku daddynya itu.

"Lihat, apa daddy terlalu jahat hhmm" Renjun hanya diam.

"T ttidak, a aaku yang salah" Renjun berucap lirih karena dia tidak mau lagi ada kekerasan.

"Kalau begitu setelah ini harus menurut oke, supaya daddy tidak menghukummu boy" Song joong ki tersenyum sebelum menaikkan selimut yang dipakai oleh renjun dan mengecup dahi renjun tersebut.

"Tidurlah! Daddy akan menemani mu, karena nanti malam kita akan jalan jalan"

  Renjun memang sudah merasa ngantuk sedari tadi sebelum akhirnya benar benar tertidur dalam pekukan daddynya itu.








"Jika jaemin bukan putraku, lalu dimana putra yang aku lahirkan dulu? " Wendy meremat kertas hasil tes DNA itu.

Setelah akhir akhir ini mendapat kiriman misterius yang selalu mengatakan bahwa yang ada bersamanya bukanlah putra kandungnya.

"Apakah mereka menipuku? Apa chanyeol tau masalah ini? "

"Bunda? "

  Wendy langsung menoleh saat ada yang memanggil namanya.

"Kenapa bunda melamun, apa ada sesuatu yang mengganggu bunda"

"Tidak, bunda tidak apa apa, kau mau kemana win~i? "

"Ada yang harus winwin beli bun, oh ya tadi sekolah jaemin menelfon winwin karena hp bunda tidak aktif"

"Sekolah? Ada apa? " Wendy mengernyit saat putra sulungnya ini membahas tentang sekolah putra bungsunya.

"Jaemin berkelahi dengan anak lainnya dan tadi gurunya meminta untuk datang kesekolah, mungkin ayah juga dihubungi"

  Entah kenapa sifat jaemin tidak ada yang menurun dari keluarga nya.
Dia terlalu banyak membuat masalah sampai kadang wendy bingung mau bersikap apa terlebih chanyeol selalu membelanya.

"Baiklah bunda akan kesana sekarang"

   Entah sekarang berkelahi masalah apa lagi wendy benar-benar sudah lelah menghadapi sifat jaemin.

senja ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang