chapter 16

673 80 0
                                    

     Saat ini jaemin bersama teman temannya sedang berada disebuah cafe.

"Jaem" Jeno

"Hhm" Jaemin

   Ya mereka haechan dan jeno, mereka sudah bersahabat sejak lama dan kini mereka sedang menikmati malam minggu nya anak muda disebuah cafe.

"Tumben kemarin gak ikut balapan? " Jeno

"Gak mood gue" Jaemin

"Napa lu, gak ditransfer uang lu sama bokap lu" Haechan.

"Bisa diam gak lu chan, gue lagi gak pengen becanda" Jaemin

"Ya terus, napa lu, ada masalah? " Jeno

"Ck, gue minta mobil kebokap gak dikasih" Jaemin

"Yaelah, gitu aja ngambek lu, kayak anak kecil, ck" Haechan.

"Lu beneran ngajak berantem chan" Jaemin.

"Udah lah jaem , lu kayak gak tau haechan aja" Jeno.

    Benar benar mood jaemin hancur sekarang, rasanya dia ingin memukuli wajah orang.

"Ngapain nih, sumpah bosen gue cuma nongkrong kayak gini" Ucap jeno sambil menyandarkan kepalanya pada kursi yang iya duduki.

"Pesta aja dah, dirumah gue ada stok minuman, yuk sambil ngegame" Haechan.

   Mereka akhirnya pergi kerumah haechan bersama.





    Sedangkan dirumah keluarga park, wendy sedang menyiapkan makan malam untuk keluarganya tapi putra bungsunya tidak ada.

"Winwin, diaman adikmu? " Bunda.

"Jaemin sudah pergi sejak tadi sore bun" Winwin

"Kemana? " Wendy

"Udahlah sayang, namanya juga anak muda, apalagi ini malam minggu, pasti dia sedang berkumpul dengan teman teman nya" Chanyeol.

   Ini yang wendy takutkan, chanyeol terlalu memanjakan putra bungsunya itu, sehingga dia selalu membangkang dan tidak pernah mendengarkan nasihat dari dirinya, selalu pergi setiap malam dengan alasan yang sama.

   Winwin pun menyadari ada yang tidak beres dengan adiknya, bahkan sekarang dia ragu, apakah benar dia adiknya? Bahkan dia tidak menuruni sifat bundanya, atau mungkin dia menuruni sifat ayahnya, Winwin juga bingung dengan hal itu.





   Saat ini baekhyun sedang berada dirumahnya dia melihat foto renjun, dia sangat merindukan adiknya itu tapi dia tidak tau dimana adiknya.

   Bahkan baekhyun berhenti bekerja dan fokus mencari adiknya, tapi juga nihil, tidak ada tanda keberadaan adiknya itu.

   Baekhyun memasukkan foto tadi kedalam tasnya, baekhyun berniat merantau ke china, dengan bantuan temannya taeyeon, dia akan kechina sekaligus bekerja disana, baekhyun memutuskan membuang semua kenangan yang ada dikorea, jika adiknya memang sudah tidak ada maka dia akan ikhlas, tapi jika adiknya masih hidup semoga dia tidak apa apa, itulah yang dipikirkan baekhyun saat ini.

   Saat sedang asik melamun tiba-tiba handphone nya berbunyi.

"Ada apa taeyeon"

"Ya Byun baekhyun apa kau jadi pergi ke China? "

"Menurutmu? "

"Ya! Aku sedang serius, lalu kapan kau akan berangkat? "

"Aku tidak tau"

"Baiklah tak masalah, aku akan menunggumu disini, aku juga sudah cerita pada deddy ku , jadi kau bisa langsung bekerja nanti"

"Terimakasih, kau memang teman terbaikku, aku berhutang budi padamu"

   Tidak ada sahutan dari telfon tersebut.

"Taeyeon? Kau masih disana kan? "

"Ahh iya maaf, tadi ada yang manggil sebentar"

"Aku kira ada apa? "

"Hhmm, kau masih ingin memcari keberadaan adikmu? "

"Entahlah aku tidak tau, aku ingin menyerah rasanya, aku sudah kehilangan cara lagi, bagaimana bisa tau keberadaan adikku"

"Aku akan membantumu mencari keradaan adikmu, aku janji, coba kita cari di China ya. Jika memang adikmu masih ada di Korea pasti kepolisian sudah menemukan keberadaan adikmu, besar kemungkinan adikmu ada diluar Korea"

   Baekhyun baru menyadari fakta tersebut, kenapa dia dari dulu tidak menyadari itu semua.

"Makasih ya, aku sungguh beruntung bisa punya sahabat sepertimu, bahkan kau tidak peduli jika aku berasal dari panti asuhan".

   Orang yang berada disebrang telepon hanya diam.

" Lagi lagi hanya teman ya"monolognya dalam hati

senja ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang