[28]. Osama [Singa Jantan]

2.3K 354 30
                                    

♡بسم الله الرحمن الرحيم♡

"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (2) (yaitu) orang-orang yang beriman kepada yang gaib, menegakkan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, (3)." (Q.S Al-Baqarah: 2-3).

Jambret!

Seorang wanita paruh baya berteriak histeris tak kala dompetnya dirampas begitu saja oleh pencuri, dan betapa kesalnya ia saat ingin mengejar namun kaki terasa lemas dan kesemutan, alhasil ia hanya bisa berteriak berharap orang-orang menolong dan dompet serta uang di dalam dompet kembali padanya, tentunya si pencuri juga ditangkap.

Wanita itu adalah Risya, ia baru saja keluar dari kawasan pasar, dan saat ingin mengambil uang di dalam dompet, tiba-tiba ada lelaki yang merampasnya. Risya terus berteriak histeris sampai beberapa orang mengejar pencuri tersebut. Mata Risya berkaca-kaca, uang yang ada di dalam dompet akan ia gunakan untuk membeli mukenanya dan sang anak yang sudah mengecil dan agak rusak. Namun sekarang, uang itu hampir mustahil kembali, tapi dalam hatinya Risya berdoa supaya Allah menolongnya.

"Wah, wah! Berani nyuri punya orang yah lo! Dosa woi! Tobat! Gue aja udah tobat! Gak takut mati hah?! Entah-entah 5 menit lagi kelar idup lo."

Pencuri berumur sekitaran 25 tahun itu berjongkok sambil menangkupkan kedua tangan, matanya berair dan memohon-mohon agar tak dilaporkan ke Polisi, ia terlihat gemetar ketakutan, dompet yang ia curi tadi langsung ia berikan ke laki-laki remaja yang berada di depannya. Inilah ciri-ciri penjahat kelas kakap, baru memulai kerja sudah tertangkap, padahal aksi jahatnya belum sampai 1 jam, miris.

"Mangkanya Bang, kerja tuh yang halal. Gak boleh nyuri punya orang! Ya?!" Remaja itu berucap seperti seorang motivator sekaligus penceramah.

"Iya-iya, m-maaf ya.. Jangan lapor Polisi, tolong. Saya mau cari kerja, saya gak akan nyuri lagi, ini baru pertama kali. Tolong, saya punya istri mau makan di rumah..." Pencuri kelas kakap tersebut terus saja memohon-mohon dengan wajah sayu dan memelas meminta belas kasihan.

"Alah, lambemu aja itu! Nanti juga diulang lagi. Udah! Telpon Polisi aja! Ini tadi kalo gak ketangkep juga gak akan dibalikin dompetnya, orang pencuri mah tetep aja jadi pencuri. Ngakunya pertama kali, padahal udah ratusan kali!" Salah satu pria berceloteh sambil memasang tampang kesal, menunjuk-nunjuk sang pelaku.

"Iya, kita laporin aja. Saya telpon Polisi!" timpal pria yang lainnya lalu mengeluarkan ponsel dari saku celana.

Tak lama kemudian, datanglah beberapa Polisi ke lokasi, si pelaku pun ditangkap dibawa ke kantor Polisi, lalu orang-orang yang tadinya berkerumun langsung bubar karena acara tangkap menangkap sudah selesai. Sedangkan remaja itu, ia kebingungan linglung mencari siapa pemilik dari dompet tersebut, sampai akhirnya ia bertemu dengan orang yang dikenalnya.

"Assalamualaikum, Tan..."

"Wa'alaikumussalam, Nak Osama?" Risya menatap pemuda tersebut yang tersenyum lebar padanya, sedari tadi kaki Risya masih terasa kesemutan dan keram, alhasil ia hanya bisa berjalan dengan lambat sambil mencari jambret tadi dan sekarang bertemu dengan Osama.

Risya melihat dompet yang Osama pegang. "Osa, itu dompet Tante kan?" tanyanya pelan.

"Ini dompet Tante ya? Berarti, tadi yang di jambret itu Tante dong?" Risya mengangguk menanggapi, dan Osama langsung memberikan dompet itu ke Risya. "Tante gak apa-apa kan? Sebenernya Osa bingung tadi mau cari pemilik dompet ini siapa, lupa tadi nanya sama si jambretnya."

"Tante gak apa-apa, jambretnya udah ditangkep kan?"

Osama mengangguk mantap. "Iya, tadi ada yang nelpon Polisi."

Osama [Singa Jantan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang