[23]. Osama [Singa Jantan]

2.1K 333 7
                                    

♡بسم الله الرحمن الرحيم♡

"Kenapa aku dulu berteman dengan si fulan? Seandainya aku tidak berteman dengan dia, pasti aku tidak celaka. Karena dia mengajak aku mengghibahi orang lain, dia mengajak aku meninggalkan mengingat Allah, dan sebagainya."

"Orang yang di dunia tidak suka bergaul dengan orang shalih, nanti di akhirat akan menyesal karena tidak ada yang menolong dia." -Ustadz Hanan Attaki.


Bruk

Osama ambruk, laki-laki itu terkapar dengan keadaan wajah yang bisa dibilang hancur, dan mata yang terpejam. Zaura mempercepat jalannya dan menghampiri Osama, Ilham yang sedang lemah kesusahan mengangkat Osama, Zaura melirik Sakha yang hanya diam saja, kemudian Zaura melirik murid-murid lain juga hanya berdiam diri, tidak adakah yang ingin menolong?

"Dari sekian banyak cowok, gak ada yang mau bantu?!" Zaura mengeraskan suaranya, dan barulah siswa-siswa tersebut bergerak dan membawa Osama serta Ilham ke UKS.

"Gue benci lo. Dan gue juga benci Arif," ucap Sakha berucap pada Zaura.

Gadis itu tidak menjawab, lalu saat ia hendak melangkah pergi, dengan cepat Sakha menahan lengan Zaura. Spontan, Zaura terkejut dan berusaha melepaskannya, namun nihil tidak bisa dipungkiri, tenaga laki-laki lebih kuat dibanding perempuan, Zaura meringis kesakitan karena Sakha mencengkeram lengannya kuat.

"Lepas!"

"Gue punya belas kasihan, gue gak ngapa-ngapain lo karena lo cewek. Tapi yang harus lo inget, lo itu munafik!"

Saat kata terakhir terucap, barulah Sakha melepas cengkeramannya. Ia pergi dari hadapan Zaura dengan tenang dan santai. Sebenarnya, apa yang terjadi pada Sakha si tukang lawak itu?

"Mana Zaura?" tanya Osama yang sudah tersadar dari pingsannya, hal pertama yang ia cari adalah Zaura.

"Aku gak tau Kak," jawab adik kelasnya itu yang termasuk salah satu anggota PMR.

Ceklek

"Za..." Osama tersenyum, ia kira Zaura tak akan menjenguknya, tapi ternyata salah. "Biar Zaura aja yang obatin gue" ucap Osama pada adik kelas tersebut, bermaksud biar Zaura saja yang mengobatinya.

"Eh, kok aku. Anggota PMR cowok ada gak?" tanya Zaura.

Adik kelas itu mengangguk. "Ada Kak"

"Tolong panggil ke sini."

"Ck. Za! Lo aja ngapa sih, lo kan bisa, cuma ngobatin gini aja. Ini kan darurat, jadi gak apa-apa." gerutu Osama. Ia kesal lantaran Zaura tidak mau mengobatinya, walau Osama tahu maksud Zaura apa.

"Udah, kamu diem aja. Tunggu..."

Osama memutar bola mata malas, beberapa menit kemudian datanglah salah satu anggota PMR yang laki-laki. Adik kelas tersebut mengobati Osama hingga selesai, dengan Zaura yang masih setia berdiri didekat pintu memperhatikan.

Kring kring kring

"Za, tunggu!" Osama berlari mengejar gadis itu yang terus berjalan. Sekarang sudah waktunya jam pulang, saatnya belajar bersama Zaura. Osama begitu semangat 45. "Ck. Gue tadi kan bilang tunggu, lo malah duluan."

"Aku mau ke toilet dulu tau!" gerutu Zaura lalu berlari menuju toilet. Osama hanya terkekeh menanggapi, laki-laki itu akan menunggu di parkiran, dan kebetulan sekali ia bertemu dengan Sakha.

Osama [Singa Jantan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang