[30]. Osama [Singa Jantan]

2.8K 346 11
                                    

♡بسم الله الرحمن الرحيم♡

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." QS. At-taubah ayat 16.

Aroma khas yang berasal dari pemanggang daging sangat harum membuat perut menjadi makin keroncongan. Malam ini begitu seru, terlihatlah ketujuh laki-laki tampan tengah memanggang daging sapi, ayam, dan kerbau di halaman belakang rumah kepala sekolah. Cuaca dingin dengan keheningan dan indahnya bulan yang menampakkan diri menambah suasana menjadi sangat damai.

"Buset, mantap bener nih! Harum banget asli! Udah mateng belom sih?" ucap Wafi tak sabar ingin segera makan, ia melirik Sakha yang memanggang di sebelahnya.

"Belom lah! Itu baru aja lo panggang beberapa detik yang lalu. Sabar mangkanya, gak sampe 1 jam udah mateng tuh daging." jawab Sakha sambil terus membalikkan dagingnya.

"Bener tuh! Sabar. Kena ceramah Osama lo nanti! Hahaha..." timpal Zaki dan terkekeh pelan diakhir kalimatnya.

Sedangkan Osama hanya tersenyum tipis dan geleng-geleng kepala, kemudian laki-laki itu masuk ke dalam rumah, ia baru ingat belum mengambil buah-buahan untuk dibuat menjadi jus. Sesampainya di dapur, Osama melihat sang bapak yang sedang membuat sesuatu, ia berjalan pelan dan berdiri di belakang Ozak.

"Yah..."

"Innalillahi wainnailaihi roji'un!" Ozak terperanjat mendengar suara lirih dari belakangnya secara tiba-tiba. Padahal ia sedang sibuk menggoreng kentang untung dimakan bersama-sama.

Ozak berbalik badan, dan langsung menepuk lengan anaknya yang tertawa tidak jelas. "Dasar! Ayah lagi goreng ini, nanti spatulanya Ayah templok ke muka kamu mau?"

Osama menggeleng pelan dan masih tertawa sambil memegang perutnya. "Hahaha, maaf Yah. Babang udah lama gak liat Ayah kaget, jadi sekalian aja. Itu kentangnya buat kita makan sama-sama, atau buat Ayah sendirian?"

"Kamu kira Ayah rakus? Kentang sebaskom ini, buat makan sama-sama. Ya kali Ayah makan sendirian, bisa-bisa buncit lagi nih perut, padahal udah kempes."

"Hahaha... Ya udah, Ayah lanjut goreng ya. Babang mau bikin jus buah. Biar segerr..." Osama mengambil beberapa buah di dalam kulkas, seperti mangga, pir, dan apel. Bukan hanya itu saja, ia juga membawa blender, gula, dan susu. Terlihat sangat rempong membahana.

"Astagfirullah, kayak mau dagang aja. Bikin aja jusnya di sini, entar baru pas udah jadi bawa ke sana."

"Gak seru, enak langsung bikin di bawah langit malam."

"Minta bantuan si Aki. Aki! Bantuin Osama bawa blender sama buah ini!" Ozak berteriak cukup keras. Tak lama, Zaki yang merasa terpanggil langsung berlari dan menghampiri Ozak.

"Asyiappp!" Zaki mengambil alih blender juga buah-buahan dari tangan Osama. Detik berikutnya kedua remaja itu kembali ke halaman belakang.

Daging sudah matang, Alham dan Ilham selaku anak dari pemilik restaurant menyusun daging dan bumbu di piring, menyulapnya menjadi makanan mewah bintang lima. Sementara Rafka, karena tubuhnya terasa pegal-pegal, akhirnya ia duduk dan bermain game.

"Gue mau jus mangga!" ucap Barra spontan saat melihat Zaki kembali membawa buah-buahan.

"Gue terserah, asalkan jangan apel." timpal Sakha, ia tak suka buah apel karena memiliki alergi pada apel, aneh memang.

Osama [Singa Jantan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang