[11]. Osama [Singa Jantan]

3.6K 474 10
                                    

♡بسم الله الرحمن الرحيم♡

"Wahai sekalian hamba-Ku, kalian semua berada dalam kesesatan kecuali yang Ku-beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya akan Ku-beri petunjuk." (HR. Muslim)

Man robbuka?!

Suara itu menggelegar, Osama ketakutan. Keringat bercucuran membasahi sekujur tubuhnya, baru kali ini ia merasakan takut yang luar biasa. Kakinya gemetaran, dan kepalanya terasa berat.

Plak!

Osama tersungkur jatuh, darah mengalir dari tubuhnya, sudah sejak tadi beberapa ucapan orang-orang itu tak Osama jawab, bagaimana menjawab, Osama benar-benar tidak mengerti apa yang di maksudkan oleh orang-orang itu.

Osama ingin pergi dari tempat yang begitu menyeramkan tersebut, mereka semua sangat mengerikan dan terus-menerus mencambuk dan menyiksanya. Osama bersusah payah mencari-cari orang yang dikenalnya. Namun nihil, Osama hanya sendirian ditemani oleh orang-orang yang menakutkan.

"Siapa kalian?!..."

Man Nabiyyuka!?

Diam, Osama kembali tak dapat menjawabnya, ia bingung dan linglung.

Plak!

Sungguh, Osama sudah tak berdaya. Darah segar masih terus mengalir dari tubuhnya, ia merasa kepanasan. Api itu membakar seluruh tubuhnya, Osama tidak tahan lagi! Ia merasa akan mati.

"T-tolong..." Osama berharap orang-orang itu mengampuninya dan mengantarnya untuk pulang.

Tapi tidak, perlahan tubuh Osama diangkat dan digantung di atas api, Osama menjerit kuat meminta pertolongan, Osama tak ada tenaga, rasa panas dari api membuatnya mati rasa. Sangat pedih dan sakit...

Semua yang kamu lakukan di dunia akan kamu pertanggung jawabkan di hadapan Allah, sekecil apapun itu!

Suara itu... Betul-betul menakutkan.

Dan tiba-tiba...

"Allahu akbar!"

Ozak menyiram Osama dengan air satu ember, membuat anaknya terperanjat dan langsung bangun terduduk. Mungkin sudah satu jam terhitung Ozak berusaha membangunkan anaknya, dan karena Osama tak kunjung bangun, alhasil inilah yang terjadi, bukan satu gayung, tetapi satu ember air penuh Ozak siram ke wajah Osama. Sudah bisa dibayangkan bagaimana kondisi Osama saat ini. Mengenaskan, Osama mengusap wajahnya, memejamkan mata dan berusaha untuk tenang, walau jantungnya berdegup begitu kencang.

Perlahan Osama membuka mata, ia melihat sekelilingnya. Normal, Osama berada di kamarnya, ia bernafas lega dan memijat pelipisnya pelan, ternyata cuma mimpi.

"Dari tadi dibangunin, tapi nggak bangun-bangun! Tidur ngorok, mulut kebuka, untung gak ada cicak yang masuk. Sholat sana! Udah mau jam enam ini! Abis itu langsung mandi! Jangan tidur lagi." Selesai berucap panjang kali runcing, Ozak kembali keluar kamar, sambil membawa ember dan berlalu tanpa menutup pintu.

"Apa itu tadi?" Osama tak mendengar apa yang Ozak katakan, pikirannya masih terjebak dengan mimpi yang barusan ia alami.

Kemudian, Osama menatap nanar kasurnya yang basah 100% lembab dan merembes hingga ke akar-akar. Baiklah, Osama menyerah, ia segera mandi dan seperti biasa memakai seragam lalu sarapan dan meninggalkan kasurnya tetap seperti semula. Tak memiliki waktu untuk mengeringkan kasur king size, Osama berpikir mungkin kasur itu akan kering dengan sendirinya, ia sengaja membuka jendela kamar agar angin bisa masuk ke dalam dan mengeringkan kasurnya.

Osama [Singa Jantan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang