[31]. Osama [Singa Jantan]

2.5K 337 16
                                    

♡بسم الله الرحمن الرحيم♡

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Ankabut ayat 45

Tolong...
Tolonglah pulang...
Ku rindu wajahmu...
Senyummu yang sudah hilang...

Pulang pulang sekarang...
Ku rindu wajahmu...

Alunan nada dari piano terdengar mengisi ruangan sunyi dengan cat bewarna hitam putih, jam di dinding terus berdetak berputar sedari tadi, terpampang jelas jarum jam menunjuk ke angka 23.43. Cuaca di luar sedang gerimis rintik-rintik hujan, sejuknya udara menembus hingga ke dalam rumah, langit gelap ditambah bintang-bintang bertaburan menghiasi angkasa.

Mata berkaca-kaca, mulut terus melantunkan setiap lirik di dalam lagu, dan tangan bergerak memainkan benda besar yang apabila ditekan di bagian garis-garis berjajar, dapat menghasilkan bunyi yang merdu sesuai irama.

Terhitung sudah 25 hari libur sekolah berlangsung, dan juga sudah 10 hari terakhir sang ayah pergi keluar Kota. Tinggal di rumah sendirian, rasanya benar-benar tak membahagiakan, yang ada hanya rasa galau yang setiap hari semakin terus bertambah dan bertambah. Seperti malam ini contohnya, laki-laki itu sedang dilanda rindu dan galau. Cuaca di luar dan waktu mengharuskannya untuk tetap berada di rumah, karena tak mengetahui ingin berbuat apa, alhasil ia memainkan piano yang sudah berdebu sebab terlalu lama tak terpakai.

Sejak 5 hari yang lalu Osama sangat susah untuk tertidur saat malam hari, ia sungguh tak mengerti mengapa bisa tiba-tiba insomnia. Dulu, ketika ia susah tertidur, sang bunda pasti akan membuatkan susu jahe untuknya, Osama jadi rindu pada sang bunda, ia rindu pada omelan sang bunda, ia rindu saat melihat senyuman sang bunda, ia rindu ketika sang bunda tertawa dan berteriak, Osama rindu pada semua yang berkaitan dengan sang bunda.

"Huftt..." Osama mendongak sambil menutup matanya, ia menghembuskan nafas panjang, setetes demi setetes air mata berjatuhan membasahi pipinya.

Masa lalu yang menyeramkan, andai ia bisa memperbaiki masa lalunya, Osama sangat menginginkan hal tersebut. Namun sayang, hal itu tak akan pernah terjadi.

Telolet om...

Ponsel Osama berdering nyaring, laki-laki itu menyudahi kegiatannya dan beranjak mengambil ponselnya, sambil merebahkan diri di kasur, ia membuka benda pipih tersebut. Notifikasi dari aplikasi hijau mengambang di atas layar, pesan masuk dari nomor yang tidak bernama.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Osama. Ini Arif, gue pake nomor temen. Gimana kabar lo? Dan Zaura?

Osama tersenyum tipis membaca pesan tersebut, jari jemarinya bergerak hendak mengetik sesuatu.

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah gue sehat wal'afiat, kalo Zaura gue gak tau pasti, tapi insya Allah dia sehat juga. Kabar lo gimana bro? Kapan balik? Gue mau setoran nih, hafalan surah gue udah nambah.

Alhamdulillah, gue juga sehat wal'afiat. Gue belum tau kapan balik, lagi ngurus berkas di sini. Mungkin pas hari kelulusan nanti gue balik. Terus tambah hafalan lo, entar pas gue pulang, gue mau lo udah hafal 20 surah, kalo lo bisa gue kasih lo sorban kayak yang dipake orang-orang Arab...

Osama [Singa Jantan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang