[10]. Osama [Singa Jantan]

3.7K 397 1
                                    

♡بسم الله الرحمن الرحيم♡

"Janganlah kamu saling bermarah-marah, jangan saling dengki, dan jangan saling tak acuh satu sama lain. Tetapi jadilah kamu semua bersaudara. Islam melarang umatnya saling bermusuhan lebih dari tiga hari." (HR Bukhari dan Muslim)

"Cepet suruh Eros keluar!" Osama mencengkeram kuat kerah baju-Dani. Salah satu anggota dari genk Eros, Osama mengetahuinya karena batang hidung Dani terlihat saat waktu itu mereka tawuran.

Tadi, Ilham sudah menelepon temannya untuk menanyakan apakah Eros ada di sekolah hari ini. Dan ternyata manusia titisan kak Ros itu masih bisa bersekolah dengan santai terlepas dari masalah yang ia perbuat. Siang ini, pukul 13.10 anggota O2 langsung menuju SMA Cendrawasih, seperti sekolah lainnya, tentu saja SMA Cendrawasih sekarang dalam kondisi ramai, para siswa dan siswi berhamburan untuk segera pulang dan segera melepas kepenatan mereka di rumah.

Namun, karena Osama tak bisa menahan tangannya yang sudah gatal ingin meninju Eros, ia langsung menarik salah satu anggota Eros yang ingin keluar pagar. Tentu saja semua pasang mata tertuju melihatnya, tak terkecuali satpam yang sedari tadi memperhatikannya.

"Bro, mending jangan di sini deh." Bisik Zaki pada Osama, melihat bagaimana orang-orang memperhatikan mereka. Zaki ini tipe orang yang mudah risih, ia merasa malas jika terus diperhatikan.

Osama melepas cengkeramannya dan menatap tajam Dani, mengisyaratkan untuk segera memanggil Eros keluar, Dani celingak-celinguk, berpikir untuk kabur karena dirinya dikelilingi oleh anggota O2. Sakha yang mengetahui gerak-gerik Dani, langsung menarik Dani dengan paksa, menyeretnya untuk kembali ke dalam pagar dan memanggil Eros, hingga Dani sempat terjatuh karena Sakha yang tiba-tiba melepas tarikannya, mengakibatkan tubuh Dani terpental ke depan.

"Ciut banget nyali lo!" Laki-laki dengan rambut keriting itu tersenyum miring, menatap Dani miris yang terjatuh. Tak ada perlawanan sedikit pun dari salah satu anggota Eros itu, entahlah. Mungkin Dani berpikir jika ia melawan Osama dan kawan-kawan, ia pasti akan kalah, karena ia dan anggotanya sedang tidak akur.

"Woowww. Ada Troops O2 cuy, aduh gimana nih, takut deh. Hahahaha!!"
Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Dengan gaya angkuh yang selalu ditunjukkannya, Eros berjalan keluar pagar bersama dengan anggotanya, berdiri di depan Osama, menyisihkan jarak kurang lebih dua meter, dan tersenyum menyeringai sinis.

"Banyak omong lo!!!" Osama sudah tak bisa menahan lagi. Masa bodo dengan orang-orang yang memperhatikan, ia tak peduli sama sekali.

Bugh!
Bugh!
Bugh!

Tiga kali tinjuan Osama layangkan ke tubuh Eros, pipi kanan dan kiri, lalu perut, tak ada perlawanan dari Eros, memudahkan Osama untuk terus menerus meninjunya.

"Hentikan!" Pak satpam yang berjaga mencoba melerai mereka berdua, mendekati Osama yang masih meninju Eros tanpa ampun.

"Diam! Atau dia akan mati!" Osama membalikkan tubuh Eros dan mengunci leher Eros menggunakan tangan kirinya. Osama mengeluarkan pisau lipat dan memposisikannya di depan leher Eros. Tanpa sepengetahuan siapa pun, ternyata Osama membawa pisau lipat yang disembunyikannya di dalam seragam.

Satpam pun langsung terdiam di tempat melihat aksi nekat Osama, yang terbilang sangat berani melakukannya di tempat ramai, beberapa detik kemudian, para guru mulai berdatangan melihat apa yang terjadi. Osama menatap mereka tajam, dengan posisi tetap sama. Perlahan Osama membawa Eros ke dalam mobil, disusul Wafi, Zaki, Ilham, Alham, Barra dan Rafka, mereka menaiki mobil, sedangkan Sakha menaiki mogenya dan mengikuti mobil Barra dari belakang.

Osama [Singa Jantan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang