[3]. Osama [Singa Jantan]

7.1K 761 32
                                    

♡بسم الله الرحمن الرحيم♡

"Tiada seseorang yang merasakan sakit, kelelahan, (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya." (HR. Bukhari).

Terlihatlah delapan orang siswa laki-laki yang sedang mengobrol di rooftop sekolah, meskipun jam istirahat sudah selesai, tetapi dengan santainya mereka masih mengobrol sambil memakan seblak jeletot dan tahu bulat tiga dua ribuan, ditambah minuman boba yang menjadi pelengkap makanan. Ya, memang hal ini sudah biasa mereka lakukan, dan mungkin akan seperti ini hingga lulus kelas dua belas nanti.

"Huaa! Pedes banget kayak cibiran netizen!" Sakha mengibas-ngibaskan tangan ke arah bibirnya yang sudah memerah dower, akibat seblak jeletot dengan dua puluh cabe-cabean. Eh, cabe hijau.

"Lagian, sok-sokan lo!" balas Zaki sambil menahan tawanya.

"Lo tadi gabut ya? Berantem sama Farid, udah tau dia gak bisa karate, malah di kasih jurus kangguru lagi," ucap Rafka dan dibalas oleh Osama dengan anggukan. Rafka terkekeh, segabut itukah sahabatnya ini, hingga membuat anak orang mengeluarkan darah segar.

"Woi, kita maen truth or dare gimana?" ucap Barra dengan senyum liciknya, ia mengusulkan ToD karena memiliki target utama.

"Boleh tuh, gue mau kasih dare ke Sakha, nambah cabenya sepuluh lagi, biar bibirnya jadi makin maju!" timpal Alham sambil terus mengunyah tahu bulatnya, membuat Sakha menatapnya tajam.

"Gantian aja deh, gimana kalo Osama dulu?" Osama melirik Wafi dan mengangguk setuju. Melihat itu Barra tersenyum puas, targetnya sudah terjebak.

"Osama harus dare. Dare dari gue, lo harus ngikutin Zaura Shamia pas pulang sekolah nanti sampe ke rumahnya, terus kalo udah sampe, lo bertamu dan bilang sama bokap Zaura kalo lo itu suka sama anaknya. Mudah kan?" Mata Osama melotot menatap tajam ke arah Barra, pentol yang ada di mulutnya seketika menyembur keluar tepat mengenai wajah Barra yang kebetulan duduk di sampingnya.

"Sorry Bar, gak sengaja," ucap Osama tersenyum sambil menunjukkan dua jarinya.

"Rip muka gue ternodai" Barra mengelap wajahnya dengan tisu basah yang ia bawa.

"Kalo lo terima dare dari gue, besok gue beliin odading, lo" bujuk Barra dengan embel-embel.

"Gak mau gue odading, mending tahu bulat"

"Oke. Tahu bulat gocap gue beli besok!"
Osama tersenyum, penawaran yang menarik, baiklah. Ia mengangguk setuju.

Mereka melanjutkan mengobrol hingga bel berbunyi tanda waktunya untuk pulang.

Kring... Kring... Waktunya pulang

Osama, Barra, Sakha, Rafka, Wafi, Zaki, Ilham dan Alham sudah berkumpul di parkiran sekolah, menunggu target lewat dan mengikutinya diam-diam. Hingga tak sampai lima menit Zaura pun muncul, gadis itu berjalan santai keluar pagar menuju halte, melihat itu Osama dan kawan-kawan langsung memakai helm dan menaiki motor masing-masing, mengikuti bus dari belakang, yang di dalamnya terdapat Zaura.

Dan saat sampai di perempatan dekat rumah Zaura bus berhenti, membuat segerombolan laki-laki itu juga ikut berhenti dan langsung putar balik ke arah lain agar Zaura tak melihat, kecuali Osama.

Osama [Singa Jantan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang