24 - Anniv 7 Bulan

8.3K 583 165
                                    

Hari ini adalah tanggal 28, yang artinya anniversary ke 7 bulan akhirnya tiba, yeay! Selamat~

Anniversary pernikahan seharusnya diperingati tiap setahun sekali, namun tidak untuk Fares. Lelaki itu gemar memperingatinya setiap bulan, sebab berumah tangga dengan Diana tidaklah mudah. Jadi setiap tanggal 28 tiba, ia akan mensyukurinya. Memperingatinya sebagai hari yang berhasil. Berhasil menambah satu bulan hidup dengan Diana, si gunung es berparas cantik.

Namun... gunung es tersebut agaknya sudah semakin mencair sekarang.

Sudah hampir sebulan mereka tidur seranjang—meski belum pernah melakukan sesuatu yang lebih dari tidur. Tidak apa, Fares tidak mau mencari masalah dengan istrinya. Ia yakin suatu hari pasti bisa. Tapi harus sabar, pelan-pelan, tidak boleh menyerang. Karena sekali diserang, Diana akan lari begitu cepat.

Namun sebagai pria muda yang normal dan sehat, tentunya menjadi cobaan yang besar selalu tidur dengan istri yang sangat dicintai tanpa boleh menyentuhnya dengan lebih kecuali disuruh.

Tidak apa-apa, Fares sudah terbiasa.

🌼🍂🌼🍂

"Happy anniv, Fares~ happy anniv, Fares~
Happy anniv, happy anniv, happy anniv Fares~"

Setelah menyanyikan lagu lucu bernada lagu ulang tahun itu kepada suaminya yang masih tidur, Diana pun menunggu lelaki itu membuka mata dengan sempurna. Fares masih mengerjap, mengernyit, berusaha menyadarkan diri dari tidur lelapnya.

Setelah Fares terbangun sempurna, ia tersenyum, sambil menggeliat begitu menggemaskan.

"Bagus lagunya," ujarnya kemudian, membuat Diana tersenyum lebar hampir terkekeh.

Diana membungkuk ke arah Fares yang masih berbaring di atas ranjang. Dada mereka pun bertemu. Diana menyelipkan kedua tangan ke belakang punggung dan leher belakang Fares.

Dan terjadilah, peristiwa Diana memeluk Fares duluan di pagi hari yang agak mendung ini.

Fares senang sekali, lebih senang daripada mendapatkan uang seplastik. Ia langsung melingkarkan tangannya mengelilingi tubuh ramping sang istri, lalu mengangkat tubuh itu dan menggulingnya sedikit. Diana memekik sambil tertawa, ketika tubuhnya sudah tengkurap di atas tubuh suaminya.

"Eh, aku berat. Entar kamu sesek nafas!" Diana berusaha melepaskan dirinya.

"Berat dari mana? Gak kerasa apa-apa."

Diana pun menatap sengit beberapa detik, bercanda. Kemudian tersenyum seraya menidurkan kepala di tulang selangka sang suami.

Sejenak Fares diam, sibuk menikmati keadaan. Menatap langit-langit dengan hiasan senyuman tipis di bibirnya. Rambut-rambut Diana berserakan di sekitar dagu dan mulut Fares, dibiarkan saja olehnya.

Tangan Fares masih mengusap-usap halus punggung Diana, kemudian ia mengecup puncak kepala dan kening istrinya, sebelum memiringkan tubuh guna meletakkan tubuh ramping itu berbaring di sampingnya.

Setelah berbaring bersisian, mereka berdua pun bertatapan. Rupanya, menatap wajah Fares yang terbalut senyum tipis serta tatapan penuh cinta itu, lama-lama membuat Diana merasa malu. Ia pun menundukkan kepala, tak lagi menatap Fares, meski tubuh masih berada dalam dekapan sang pria.

"Aku sayang Kak Diana," kata si suami selalu duluan.

Diana hanya mengangguk pelan, masih tanpa menatap Fares. Si suami pun hanya tersenyum saja, tidak masalah meski ucapannya tidak dibalas. Diana mau mengangguk dan tersenyum saja sudah lebih dari cukup untuknya.

MY ASEXUAL WIFE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang