YAYY!! HAPPY 1K LAGIII 😍😍😍
Teyima kacih cemuaaaa 😘😘😘Vote dan komen, yes... tink 😉
***
Masih sama seperti cara kemarin saat mereka berada di perpustakaan. Cowok itu menjelaskan rumus dengan sangat detail sedetail detailnya. Dimulai dari awalnya, lalu turunannya sampai terdapat hasil akhir rumusnya. Hal itu membuat Serena mengira bahwa sepertinya lelaki ini merupakan keturunan Einstein. Berkali-kali Serena menahan kantuknya seolah penjelasan dari Kelvin adalah alunan piano dari kotak musik yang biasa digunakan untuk pengantar tidurnya.
"Udah, bener," ucap Kelvin setelah memeriksa jawaban dari soal yang ia buat kepada Serena.
Butuh waktu lebih dari 30 menit untuk mengerjakan satu soal yang Kelvin buat.
Akhirnya Kelvin memberi waktu istirahat untuk dirinya yang sudah seperti loncat dari planet lain.Bibir Serena menempel di sedotan yang terdapat di gelas berisi milkshake yang diatasnya terdapat whipped cream, yang tadi sudah dipesannya tanpa meminumnya. Dengan mata yang terpejam, Serena menumpukan kedua siku nya di atas meja dan tangan yang berada di kedua pipinya.
Kelvin yang melihat itu membuka kamera dari ponsel keluaran terbarunya dalam diam, lalu menekan tombol foto mengambil gambar gadis itu dalam diam. Ia melihat gambar itu kemudian tertawa kecil tanpa suara. Entahlah, ia merasa gadis di depannya ini sangat menggemaskan sekarang.
Serena sudah tidak sanggup lagi untuk menahan kepalanya, kepala gadis itu tiba-tiba terjatuh membuat Kelvin yang berada si sebelahnya segera menggeser minumannya menjauh, dan segera menahan kepala Serena dengan lengannya supaya tidak terbentur meja.
Kini kepala Serena berada di lengan Kelvin yang menjadi bantalan di atas meja dengan Serena yang menghadap ke arah jendela. Mencari peruntungan, Kelvin menendang pelan kaki Serena di bawah, namun gadis itu tetap memejamkan matanya.
Tangannya yang tidak menjadi bantalan kini perlahan terangkat menyelipkan rambut Serena kebelakang telinganya kemudian mengusap kepalanya dengan sangat lembut. Lengannya bertumpu di atas meja menghalangi wajah Serena, seolah supaya tidak terlihat oleh orang-orang yang berada di luar jendela Cafe itu dengan tangan yang masih mengelus kepalanya.
"Tidur jam berapa, sih?" tanyanya meski tidak mendapat jawaban.
Tanpa sadar, bibir cowok itu sudah hinggap di dahi gadis yang sekarang tertidur di lengannya ini lama. Tubuhnya bergerak tanpa persetujuan otaknya. Hal itu membuat Kelvin kemudian menjauhkan bibirnya, takut gadis itu bangun setelah sadar apa yang ia lakukan.
Kelvin tertawa kecil lagi saat melihat sisa whipped cream yang terdapat di bibir Serena, kemudian jempolnya mengusap pelan menghapus whipped cream yang mungkin tadi tidak sengaja mengenai bibir lembab nya saat kepalanya hampir terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
smara (स्मर)
Teen FictionSeorang Kelvin Samudera Vander dikenal menyeramkan. Apalagi ia adalah sang Alpha dari geng Gunnolf yang sudah turun-temurun dari ayahnya. Meskipun geng itu sedang bubar untuk sementara karna suatu hal, tetap saja tak menutupi sejuta pesonanya untuk...