Jangan lupa untuk selalu vote dan komen sebanyak banyaknya, tink 😉
HAPPY READING!!
***
Kelvin mencengkram kerah Randi yang sekarang lemas dan tetap berusaha membuka matanya.
Seluruh wajah Randi dipenuhi lebam, begitupun dengan Kelvin. Namun di wajah Kelvin hanya terdapat satu atau dua lebam saja.
Sebelumnya, terjadi baku hantam antara mereka berdua yang menjadi tontonan hampir seluruh siswa di SMA Niagara. Apalagi para perempuan yang hanya ingin melihat Kelvin. Dimana kalau dia berantem, keringat yang keluar dari tubuhnya membuat cowok itu makin terlihat sexy saja.
"Kalo lo gak tau apa-apa tentang gua dan milik gua, jangan sok tau." Kelvin mendesis sambil menatapnya tajam.
Mata tajam Kelvin bertemu dengan mata seseorang yang lumayan jauh di belakang Randi yang masih berada di cengkramannya. "Dia, bukan jalang kayak cewek-cewek lo." Kelvin kembali menonjok Randi brutal. Iblis dalam dirinya seakan bangun ingin menghabisi pria dihadapannya ini.
"Vin, udah elah! Lo mau bikin anak orang mati, hah?!" Putra tiba-tiba datang menarik sahabatnya itu menjauh dari Randi.
Kelvin memejamkan matanya dan mengepal kedua tangannya erat hingga buku-buku jarinya memutih.
"KELVIN, BERULAH LAGI KAMU. BELUM CUKUP MASA SKORSING KAMU?"
Mendengar itu, Kelvin hanya memutarkan bola matanya malas mendengar celotehan Pak Ruri si guru BK yang menurut Kelvin sangat-sangat menyebalkan.
"Ikut saya, dan tolong bawa Randi ke UKS ya," ucap Pak Ruri yang langsung di turuti oleh beberapa siswa yang tadi menonton nya.
Kelvin mengumpat dan mendapatkan tepukan di bahu dari Putra lalu pergi mengikuti Pak Ruri.
・。・。・。
Serena Zaveli Haraldi. Ini hari pertamanya gadis bernama lengkap itu bersekolah di SMA Niagara. Ia berjalan menuju kantin bersama ketiga teman barunya Faras, Nara dan Gina sambil memegang kedua sisi kepalanya.
"Kenapa, Ren?" tanya Faras karena kebingungan melihat temannya itu.
"Pusing," jawabnya dan langsung menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan setelah mereka bertiga duduk di kursi kantin.
"LO SAKIT?" Suasana yang asalnya ramai menjadi hening akibat teriakan Nara dan Gina bersamaan.
"Berisik bege!" bisik Faras yang ikutan malu karena teriakan menggelegar dari mulut mereka.
"Hehe, sorry. Masa hari pertama masuk lo sakit si, Ren," ucap Gina.
Gadis yang dipanggil Seren itu hanya terkekeh. "Gue gak sakit, ini cuma gara-gara MTK tadi."
Emang dah MTK biangnya kepala rudet, mumet sampai mau pink sun.
"Yaelah. Gue pesenin makanan, deh. Lo mau apa?" tanya Nara, cewek blasteran yang mempunyai rambut pirang.
"Gue bakso sama es teh," timpal Faras.
"Gue gak nanya elo!" ucap Nara kesal. Yang ditawarin siapa, yang jawab siapa. Itulah dia.
"Ya sekalian aja kali. Pelit amat lo," jawab Faras mengerucutkan bibirnya.
"Tumben lo baik Nar, lo kan ogahan orangnya," ucap Gina dengan tatapan aneh kepada Nara.
"Enak aja!"
Serena tertawa kecil, "apa aja deh."
"Oke." Nara mengacungkan jempolnya. "Ayo Gin, ikut gue!" ajak Nara menarik tangan Gina yang hampir jatuh dari kursi tempat ia duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
smara (स्मर)
Novela JuvenilSeorang Kelvin Samudera Vander dikenal menyeramkan. Apalagi ia adalah sang Alpha dari geng Gunnolf yang sudah turun-temurun dari ayahnya. Meskipun geng itu sedang bubar untuk sementara karna suatu hal, tetap saja tak menutupi sejuta pesonanya untuk...