10. SUKA DUKA

12K 629 181
                                    

jangan lupa untuk voment, tink 😉

"Kelvin, kamu itu memang keturunan ayah kamu ya! Bikin bunda kaget aja." Liora menyentak anaknya itu.

"Lutut Serena luka Bundaaa," jawab Kelvin kini dengan nada yang lebih lembut.

"Luka? Astaga. Pasti gara-gara jatuh tadi, ya?" ucap Liora kemudian bangkit dari duduk nya untuk mengambil kotak P3K.

"Jatuh?" tanya Kelvin dingin menatap Serena. Sedangkan yang di tanya hanya diam menunduk sambil mengaduk-ngaduk makanan dihadapannya.

Kelvin mengangkat dagu Serena agar gadis itu menatapnya. "Gue nanya sama lo." Ucapan Kelvin yang semakin dingin membuat Serena susah payah meneguk salivanya. "Kenapa bisa jatuh?"

"Ya... Bi- bisa lah." Kelvin mengangkat sebelah alisnya menatap Serena yang wajahnya mulai memerah.

Jawaban macam apa itu?

Tak lama Liora datang membawa kotak P3K. "Biar tante obatin dulu ya."

Kelvin yang melihat itu segera mengambil kotak P3K yang ada di tangan Liora. "Biar Kelvin aja!"

"Yaudah. Bunda telepon ayah dulu, ya. Kangen," ucap sang Ibunda dari Kelvin yang cekikikan membuat putranya itu memutarkan bola matanya malas. Serena yang mendengar itu pun tanpa sadar tertawa kecil membuat wajahnya semakin manis.

Tangan Kelvin mulai bergerak mengobati lutut Serena dengan kapas yang sudah diberi alkohol, kemudian menempelkan plester di lukanya.

"Lanjutin makannya!"

・。・。・。

"Kamu sering-sering kesini, ya." Serena hanya tersenyum menanggapi Liora.

Tubuhnya kemudian terpaku saat Liora memeluk dirinya lembut dengan kasih sayang yang membuat Serena nyaman.

Begini rasanya dipeluk seorang ibu? Serena bahkan lupa bagaimana dan kapan ia memeluk Ibunya. Tangannya perlahan bergerak membalas pelukan Liora hingga tanpa sadar setitik air jatuh dari matanya.

Liora melepaskan pelukannya pelan dan memegang kedua bahu Serena, menatapnya lembut dan tersenyum.

"Biar Kelvin antar kamu pulang, ya?"

"Gak perlu tante, Seren bisa—"

"Gak usah sok-sokan. Lo mau pulang pake apa?" Kelvin tiba-tiba datang dengan kunci mobil di tangannya dengan tatapan dingin.

Nih cowok beda banget sama ibunya. Ibunya ramah sedangkan anaknya nge gas nya minta ampun. Tapi benar juga. Serena tak membawa ponsel dan uangnya juga hanya tersisa dua ribu di kantungnya.

Dua rebu palingan buat beli permen atau ciki.

"Kelvin! Kamu tuh ngagetin Bunda lagi, ya," ucap Liora mengusap dadanya dan memukul pelan Kelvin. Kalau jantungan, kan, nanti yang jadi mertua istri Kelvin siapa?

"Hehe peace, Bun." Kelvin mengangkat jari telunjuk dan tengah membentuk huruf V sambil menyengir membuat Serena menatap heran ke arah pria itu yang menunjukan sikap berbeda dari biasanya.

"Yaudah, anter Serena sana!"

Kelvin langsung menyalami bundanya dan menarik tangan Serena.

"Bentar!" sentak Serena melepaskan tangan Kelvin lalu menyalami Liora.

"Dadah bunda."

"Hati-hati!" teriak Liora mengelengkan kepalanya saat melihat anaknya itu kembali menarik tangan Serena.

smara (स्मर)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang