68. KERJA SAMA

6K 326 21
                                    

Serena, kenapa gak diangkat??

Kamu marah sama Papa?
Papa kangen anak Papa... ☹️
Kamu udah pulang?
Hati-hati di rumah, ya... ♥♥

Kepala David terasa pening sambil menatap ponselnya yang menampilkan pesan-pesan yang ia kirim kepada  Serena, yang masih belum ada respon dari hari pertama puterinya itu berangkat study tour, begitu pula dengan ratusan panggilan yang tidak dijawab.

"Kenapa, Dav?" tanya Riana, menghampiri suaminya yang sedari tadi duduk di atas meja kantor.

"Serena belum balas pesan saya dari kemarin."

"Mungkin dia terlalu sibuk."

"Tapi hari ini harusnya Serena udah di Jakarta, dan harusnya juga dia udah buka HP. Kalau pun sibuk, gak mungkin selama itu gak buka HP-nya buat ngabarin saya."

"Kamu punya banyak kerjaan disini yang gak bisa kamu tinggalin gitu aja, Dav. Kamu belum bisa balik ke Jakarta."

"I know. Tapi saya khawatir, takut ada apa-apa sama Serena."

Kekehan ringan keluar dari mulut Riana. "Kamu overthinking, gak perlu khawatir sama Serena!"

Suara yang akan kembali keluar dari mulut David yang terbuka urung, kini bibirnya berubah bentuk menjadi lengkungan saat ponselnya tiba-tiba berbunyi menampilkan foto profil Serena di layar.

・。・。・。

"Hai, Paaah!" panggil Serena riang ketika wajah Ayahnya terpampang di layar, menampilkan kerinduan yang tersirat.

Melihat banyaknya riwayat panggilan masuk dari ayahnya, membuat gadis itu memutuskan untuk langsung mem-video call David.

"Hai, Sayang. Kamu kemana aja?"

"HP Seren ketinggalan di rumah pas study tour, Pah." Tentu saja, karena benda itu Serena tinggal begitu saja di atas kasur.

"Dasar ceroboh!" David kemudian tertawa, begitu pula dengan Serena. "Papa udah mikir yang enggak-enggak, tau, gak?"

Sambil bercengkrama bersama Papa, Serena kembali keluar dari kamarnya lalu menuruni tangga, menuju ke ruang tengah dan duduk di sofa depan TV.

"Seren juga punya oleh-oleh buat Papa. Papa kapan pulang?" Gadis itu mengecutkan bibirnya manja setelah bertanya.

"Kemungkinan seminggu lagi. Tapi Papa usahain buat cepet-cepet selesain proyek disini."

"Masih lama." Wajah gadis itu  memberengut. "Papa jaga kesehatan disana! Jangan lupa makan, jangan lupa minum, dan jangan tidur terlalu malem!"

Ayahnya itu kembali tertawa mendengar celotehan Serena. "Iya..., kamu juga, ya! By the way, kamu mau ngomong sama Mama?"

"Hai, Serena!" Wajah Riana kini terlihat di layar, sebelah David yang masih memegang ponselnya.

Melihat wajah wanita yang gadis itu yakini pura-pura riang, membuat Serena menguap sambil mengeluarkan suara dan menutup mulutnya.

smara (स्मर)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang