33. REALITA GUNNOLF

8.5K 434 144
                                    

Ramaikan kalo mau updatenya cepet, karna bentar lagi saia jadi maba, ya.. takutnya sibuk, ntar ini malah terlantar hehe, tink 😉

"Hah gimana?" heran Harris, masih mencerna ucapan Kelvin di otaknya.

Kelvin hanya terkekeh menikmati wajah terkejut mereka. Kecuali Angkasa yang menyeringai penuh arti, karna mereka berdua telah mendiskusikan itu kemarin.

"WOHOOO. Hiya hiya hiyaakh." Putra memulai keributan dengan cara bersorak dan mengangkat tangannya ke atas, membuat yang lainnya juga ikut-ikutan.

"Maksudnya kite kambek nih, Pin?" tanya Farhan dengan wajah binarnya.

"Kalo lo semua siap," ucap Kelvin.

"SIAP!" ujar para anggota Gunnolf itu serentak.

"Good! Tapi kita juga harus siap sama apa yang bakalan terjadi nanti. So, tingkatin latihan bela diri kalian!" Kelvin kembali berbicara saat sorakan gembira sudah tidak terlalu meriah.

"The gank means fighting wolf and that's what we are. We're gonna fight whoever that teases us!" ucap Kelvin lagi dengan tegas.

"Kéla kéla, éta atuh euy. Ndak bisa basa enggres," desah Ujang dengan wajah yang memprihatinkan bernada. "Urang teu ngarti!" Di layar yang terdapat banyak orang, Ujang menggaruk kepalanya saat mendengar ucapan Kelvin. "Translet woy!"

"Matakna ulah sok kedul, anying! Jadina kitu tah!" Raffi menjawabnya dengan bahasa sunda juga membuat yang lain ikut bingung.

"Nya éta heula, naon hartina?"

"Intina mah gelut!"

"Aing gelut jeung manéh, kitu?"

"Lain kitu, Teh Poci!"

"Naon teh poci, ngeunahan teh pucuk!"

"ตอนนี้เราไม่เข้าใจ. กรุณาพูดโดยใช้ภาษาบาฮาซาอินโดนีเซีย!" Protesan juga keluar dari mulut Farhan. (Pake bahasa Indonesia!)

・。・。・。

"Udah siap untuk kembalinya Gunnolf?"

Jauh dari tempat percakapan itu terjadi, seseorang yang mendengar itu mengepalkan erat kedua tangannya.

Rahangnya mengeras dengan pandangan yang sangat tajam lurus ke depan.

Ia menatap layar ponselnya yang masih dalam mode panggilan tersambung dengan seseorang. Kemudian bibirnya membentuk seringaian.

"Cara kerja lo emang gak usah di raguin lagi."

・。・。・。

"Ik denk dat er iemand achter de deur zit." (Gue rasa ada orang di balik pintu).

Kelvin mengangkat sebelah alisnya mendengar ucapan Harris, kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu yang tertutup dan membukanya.

smara (स्मर)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang