yg blm baca part 57-nya silakan baca dlu, ada di sebelum part ini. ga ada notif soalnya. maacih
ini part 58, happy reading 😘
vote and comment as well, tink 😉"Ish!" Serena berdecak kesal ketika ia baru saja gagal memasukkan bola ke dalam ring.
Skor sudah tercetak 6-3. Pertandingan antara sepasang manusia itu masih berlangsung, dan Kelvin yang memimpin poin.
Tidak tahu saja, bahwa tiga poin yang dicetak Serena itu karna Kelvin yang sengaja membiarkan aksi gadis itu dengan sukarela.
"Awh!" Serena mengaduh. Kakinya tiba-tiba tersandung hingga ia kini terduduk di lantai.
"Seren?" ucap Kelvin khawatir. "Mana yang sakit?" Lelaki itu langsung mendekat, kemudian duduk dengan menumpukan sebelah kakinya di bawah.
Dengan gerakan cepat, Serena kembali bangkit dan langsung merebut bola di tangan Kelvin.
Blam! Senyuman puas terhias di bibir gadis itu saat ia berhasil mencetak kembali satu poin.
Jadi itu hanya sebuah drama? Kelvin tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Dengan cepat ia kembali menguasai bola, melakukan dribel dengan cepat ke arah ring lawan, hingga berhasil memasukkannya ke dalam.
"Gak mau nyerah aja? Kamu udah pasti gak bakalan menang." Kali ini Serena berusaha merebut bola di tangan Kelvin yang menghindarkan itu, dengan cara memutarkan bola basket ke punggungnya hingga kembali depan tubuhnya.
"We'll see!" desis Serena, mengadah menatap Kelvin yang tersenyum terhadapnya.
Saatnya menjalankan aksi! Gadis itu berjinjit sambil memiringkan kepalanya, sebelah tangannya terangkat menyentuh tengkuk Kelvin. Serena semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah lelaki itu, hingga hidung mereka kini bersentuhan.
Serena tersenyum di sela-sela bibirnya yang terbuka, yang tinggal sedikit lagi bersentuhan dengan Kelvin karna lelaki itu yang semakin maju, seolah akan menyambut ciuman yang ia kira akan diberikan oleh Serena. Bahkan tanpa Kelvin sadari, sebelah tangannya bergerak melingkari pinggang ramping Serena.
"Gatcha!" Serena kembali merebut bola itu lagi dan juga kembali berhasil memasukkan bola oranye itu ke dalam ring.
Rahang Kelvin mengeras. "Oke! Kali ini aku gak bakal lagi terpengaruh sama trik kamu!" tekadnya menatap tajam Serena.
"Try me!" tantang Serena tersenyum manis.
Shit! Makin cantik lagi. Kali ini Kelvin akan sangat fokus, karena keuntungan dari memenangkan pertandingan tak jelas ini sangat besar. Lebih menguntungkan daripada saat ia turnamen.
Kegiatan mereka terus berlanjut. Tak hanya Kelvin yang selalu memasukkan bola ke dalam ring, tetapi Serena juga. Tapi Serena juga mendapat poin karena Kelvin yang sengaja tak melawan.
"Tinggal tiga puluh detik lagi, skor kamu 9 dan aku 11," ucap Kelvin sombong, menyeringai sambil menunduk ke arah Serena yang berdiri tepat di hadapannya di tengah lapangan. "Kamu udah kalah."
"Fine!" Serena menyerah.
"Give me the ten minutes kiss, now!"
・。・。・。
"Kelvin Samudera Vander!"
Mendengar nama itu diucapkan oleh sang wasit, Kelvin naik ke atas ring yang terletak di tengah ruangan dengan tubuh shirtless-nya, juga sarung tangan yang telah di kenakannya.
Meskipun bangunan yang merupakan tempat tanding itu terbengkalai, namun setiap sisinya penuh, dihuni oleh para manusia yang menyaksikan itu.
Suasana menjadi tambah meriah, saat seorang perempuan dengan pakaian minim yang mengelilingi ring sambil mengangkat sebuah papan bertuliskan angka 1.
Ting ting ting!
Dentingan tanda ronde satu dimulai membuat pandangan Kelvin menggelap. Kelvin tak ingin suatu pertandingan seperti ini cepat berakhir. Maka dari itu, ia membiarkan lawan kelelahan menyerangnya, barulah setelah itu Kelvin mengeluarkan seluruh tenaganya dan melakukan pergerakan yang sulit diduga.
MWEHEHEH BANG PIN YANG MENANG 😅
thx and see ya.. ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
smara (स्मर)
Fiksi RemajaSeorang Kelvin Samudera Vander dikenal menyeramkan. Apalagi ia adalah sang Alpha dari geng Gunnolf yang sudah turun-temurun dari ayahnya. Meskipun geng itu sedang bubar untuk sementara karna suatu hal, tetap saja tak menutupi sejuta pesonanya untuk...