14. JANGAN PINGSAN LAGI

11.9K 615 210
                                    

Kemaren kan ada istilah golden wolf, penjelasannya ntar pas Gunnolf udah kambek ya.. hihi 😁

Beri vote juga komen, tink 😉

***

Sang ketua Gunnolf itu tiba-tiba saja ada disebelahnya. Keringat yang mengaliri wajahnya membuatnya semakin erhh... sexy maybe? dan dadanya yang naik turun dengan napas yang tak beraturan.

Apa Kelvin baru saja lari kesini?

"Pas Sabtu, kan, udah," ucap Serena.

"Lo pikir belajar cukup sekali? Thomas Alva Edison aja butuh 9.998 kali buat bikin lampu," ucapnya dengan cepat dan galak membuat Serena mengerjap. Matanya menatap tajam Serena kemudian menatap tajam lelaki yang tadi tak sengaja menabrak.

"Kenapa harus sekarang? Lo kan ada latihan," ucap Serena lagi.

"Gue. maunya. sekarang! balas Kelvin dengan penekanan di setiap katanya.

"Lo gak berhak ngatur-ngatur dia," ucap cowok itu menatap Kelvin tajam juga.

"Gua berhak!" Kelvin kembali menatap Serena sekilas kemudian mencengkram pergelangan tangannya dan menyeretnya.

"Eh eh, gue bukan kambing. Gak usah tarik tarik!" Kelvin tak menghiraukan protesan dari Serena, dirinya tetap saja berjalan cepat dengan tangannya yang masih mencengkram pergelangan gadis yang di kucir kuda itu.

"Aduuh... Kaki gue masih sakit. KELVIN!" Seketika Kelvin menghentikan langkahnya dan Serena yang memejamkan matanya dan mengumpat karena salah ucap-dengan datar.

"Kak Kelvin maksudnya," lanjutnya memelas.

"Gak usah pake Kak!"

Serena memicing berpikir, maksudnya Elvin? Tapi kan namanya Kelvin. Bodo ah!

No one knows apakah ia memang salah kaprah atau otaknya yang lemotnya keterlaluan.

"Lah kok kesini?" tanya Serena setelah menyadari bahwa lelaki galak itu menyeretnya ke tribune paling depan dan bawah khusus untuk para pemain di lapangan outdoor SMA Niagara.

"Gue ada latihan sebentar." Pandangan laki-laki itu terlihat khawatir dengan kepala yang menunduk melihat ke arah kaki Serena.

"Berarti tadi harusnya gue bisa ikut dulu ke-"

Pandangan Kelvin berubah lagi menjadi tajam. "Duduk! Jaga barang-barang gue dan jangan sampai ilang!"

ERGHH. Cowok itu selalu saja memotong ucapannya. Dan apa ini? Serena disuruh menjaga barang-barang nya. Apa lelaki itu pikir dia itu pembantunya? Mengatur-ngatur dirinya dan menggagalkan dirinya yang akan di traktir hanya supaya ada yang menjaga barang-barangnya yang mahal.

Ohh... Apa jangan-jangan dirinya mau pamer? Duffle bag-nya yang terbuka memperlihatkan seragamnya dan jam tangan Jacob & Co miliknya. Belum lagi sepatu Dior x Nike Air Jordan yang dibanderol sekitar 200 juta rupiah itu. Itu pasti bukan apa-apa menurut cowok itu. Ya... Hanya recehan saja lah. Oh, jangan lupakan juga cologne Clive Christian yang merupakan parfum termahal di dunia, dimana aroma nya membuat Serena nyaman.

Priitt. Bunyi peluit tanda dimulainya pertandingan menyadarkan Serena yang memikirkan harga barang-barang mahal milik Kelvin. Gadis itu ikut menyaksikan tim Kelvin melawan tim Raffi di tengah lapangan. Berkali-kali cowok itu memasukkan bolanya ke dalam ring dan belum ada yang gagal membuat para kaum hawa yang sangat banyak itu bersorak menyemangati Kelvin.

smara (स्मर)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang