Jangan lupa voment, tink 😉
Kurang ajar! Sedari tadi orang itu masih mengikutinya ternyata. Kelvin melihat itu dari spionnya.
"Pegangan!" ucap Kelvin kemudian melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membuat Serena berteriak dan langsung melingkarkan kedua tangannya di pinggang cowok itu.
"Pelanin pelanin pelaniiin!" teriak Serena panik dengan mata yang terpejam dan memeluk Kelvin semakin erat.
Sedangkan Kelvin seolah tak mendengar hal. Ia menyalip beberapa kendaraan, kemudian masuk ke gang-gang kecil hingga orang itu tak terlihat lagi. Hingga akhirnya mereka sampai di suatu tempat dengan Serena yang langsung turun dari motor Kelvin dan membuka helmnya.
"Ini dimana?! Kenapa lo gak bawa gue baleeek?" Serena berteriak dengan geram ketika Kelvin memarkirkannya di belakang Warung Bang Dol. "Mana lo bawa motornya kenceng banget, lagi!"
"Oh, iya. Gue lupa gue bonceng lo."
Wajah Serena semakin mengkerut dengan napas yang memburu mendengar Kelvin yang berbicara dengan santainya.
"BODO! Gue balik sendiri!"
"Jang- shit!" Belum sempat meraih tangan Serena, gadis itu berlari keluar dari tempat itu melalui pintu besi hitam.
Punggung Serena telah jauh di jalanan itu yang panjang dan sepi, yang diapit oleh semak-semak.Kelvin menghela napasnya saat gadis itu kini terlihat ketakutan memundurkan langkahnya dengan seorang preman yang tertawa mendekati dan menggodanya.
"Sini, Neng cantik. Yuk sama Abang, dijamin puas." Preman itu tertawa menyeramkan.
"Gak mau, jauh-jauh dari gue!" teriak Serena dengan gemetaran.
Tiba-tiba sebuah lengan melingkar di pinggangnya membuat Serena semakin panik. Namun saat ia melihat siapa pelakunya, jujur saja gadis itu sedikit lega.
"Itu jatah gue, Anjing! Jangan lo ambil!" Preman itu menaikkan dagunya menatap marah Kelvin. "Atau lo bakal babak belur?"
"Lo baru disini?" tanya Kelvin kemudian tertawa meremehkan.
"Maksud lo apa? Gak usah sok jagoan lo bocil! Lo gak tau siapa gue?!"
"Lo yang gak tau siapa gue!" desis Kelvin kemudian menarik Serena ke belakang tubuhnya dan menendang perut preman itu hingga terpental satu meter.
"Sialan, lu!" Si preman langsung bangkit kemudian mengepalkan tangannya untuk memukul Kelvin.
Klak. Kelvin menangkap kepalan tangan itu kemudian memelintir lengannya hingga berada di punggung preman itu, dengan posisi tubuh depan Kelvin berhadapan dengan tubuh belakang pria itu.
"Aduh aduh aduh. Ampun bos." Ia meringis. Cengkraman Kelvin terasa akan meremukkan tulang-tulangnya.
Bugh bugh bugh. Dengan lututnya, Kelvin menendang pusaka si preman tiga kali lalu melemparnya membuat pria itu terjatuh di aspal dan berteriak kesakitan.
"Gak usah sok-sokan makanya!" Kelvin kembali menatap Serena setelah preman itu kabur.
Air mata Serena berlinang. Ingatannya teringat dengan hari-hari jika tidak ada Ayahnya di rumah, dimana Riana selalu mendatangkan para pria hidung belang.
"Lo juga, gak usah sok-sokan! Mau balik sendiri mau balik sendiri." Nada bicara laki-laki itu seperti Ibu yang memarahi anaknya kepada Serena.
"Ya, kan gue gak tau bakalan gini," balas Serena masih sesegukan dengan menghapus air matanya.
"Ngejawab lagi, lo!" Kelvin menghela napasnya kemudian menggantikan tangan Serena untuk menghapus air matanya. "Ayok!"
"Balik?" tanya Serena.
KAMU SEDANG MEMBACA
smara (स्मर)
Fiksi RemajaSeorang Kelvin Samudera Vander dikenal menyeramkan. Apalagi ia adalah sang Alpha dari geng Gunnolf yang sudah turun-temurun dari ayahnya. Meskipun geng itu sedang bubar untuk sementara karna suatu hal, tetap saja tak menutupi sejuta pesonanya untuk...