30. LAB KIMIA

8.5K 508 184
                                    


v

omentnya jangan di lewatkan yaaaa, tink 😉
maacih 😘

***

Tawa geli keluar dari mulut Serena ketika ia membaca surat dari sticky note yang menempel di sampul buku tulisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tawa geli keluar dari mulut Serena ketika ia membaca surat dari sticky note yang menempel di sampul buku tulisnya.

"Kelvin Kelvin, baru kemaren lo ngeselin, marah-marah," gumamnya lalu tersenyum geli. "Sekarang cosplay jadi maling." Serena mengangguk-ngangguk dengan mata yang masih menatap surat itu di tangannya.

"Kayaknya bentar lagi, lo bakal jadi maling beneran."

・。・。・。

Suara yang sedikit gaduh dari kamar orangtuanya membuat dahi Serena mengkerut saat melewati itu. Yang tadinya ia akan ke dapur, kini perlahan telinganya mendekat hingga menempel di daun pintu.

"Tapi kapan?!" Gertakan Riana terdengar menggelegar dari dalam sana.

"Enggak! Jangan sampai Serena tau!" Serena meringis. Gadis itu buru-buru menjauh sebelum mereka menyadarinya.

Apa yang bikin gue jangan tau? batin Serena bertanya-tanya sambil menggigit roti isi selai sebagai sarapannya.

Ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Berangkat sekarang aja, deh."

Serena terlonjak ketika ia berbalik mendapati Ayahnya yang sedang berdiri di hadapannya. "Papa ngagetin," ucapnya kemudian menghembuskan napas sambil memegang dadanya

David terkekeh. "Baru tadi mau manggil. Papa anter, ya?"

"Gak ke kantor?" tanya Serena heran.

"Papa dapat jadwal siang. Masih sempet buat nganter kamu, yuk!" Serena mengangguk kemudian berjalan mengikuti David.

"Kamu masih belum mau maafin Papa, ya?" tanya David ketika mereka kini telah berada di dalam mobil.

Serena mengernyit, menoleh ke arah pria itu yang tengah menyetir. "Kok bilang gitu? Aku udah maafin Papa, kok."

David balas tersenyum ketika puterinya itu tersenyum manis ke arahnya. Pria itu menghela napasnya. Wajah Serena benar-benar mirip seperti istrinya yang telah tiada.

"Vitamin, udah kamu bawa?" tanya David lagi memecah keheningan yang terjadi beberapa saat.

"Always," jawab Serena sambil mengangguk. Mulutnya terbuka ingin menanyakan perihal tadi, namun wajah David seperti tidak baik-baik saja. Akhirnya ia menutup mulutnya kembali. Tapi tidak usah, sepertinya lebih baik.

smara (स्मर)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang