e p i s o d e - 8 3

201 36 11
                                    

"Jungwon? A-ada apa?" Eui-da terbatah-batah "Eui-da" Jungwon langsung memeluk Eui-da, namun Eui-da menolak "Kenapa?" tanyanya "Maaf" ucap Jungwon "Maaf apa?" tanya Eui-da lagi matanya berkaca-kaca. Sunoo keluar dari kamarnya "Jungwon?" Eui-da berlari menuju kamarnya "Eui-da ada apa?" tanya Sunoo dengan matanya yang masih sembab "Jungwon ada apa?" tanya Sunoo tapi Jungwon malah berlari pergi "Ada apa dengan mereka berdua?" Sunoo menggaruk belakang lehernya, tak lama dia sadar dia masih memegang foto Yeoreum dan kembali lagi menangis.

■□■□■

Ke esokkan harinya...

Sunghoon menepati janjinya pada Heeseung untuk bertemu di sebuah cafe. "Sunghoon, kau pasti terkejut melihatku masih hidup" ucap Heeseung, Sunghoon hanya diam menunduk "Kau yang menabrak Yeoreum bukan?" tanya Heeseung, suasana berubah menjadi sangat tegang, Sunghoon terkejut dan langsung menenggakkan kepalanya "Apa maksudmu?" tanya Sunghoon "Mobil itu, pasti kau bukan?" tanya Heeseung tetap kekeh menuduh Sunghoon yang menabrak Yeoreum lima tahun yang lalu "Aku masih tidak mengerti maksud dari pertanyaanmu" ucap Sunghoon "Apakah aku salah?" tanya Heeseung lalu berdiri dan pergi, namun sebelum pergi dia mengatakan sesuatu pada Sunghoon "Sadarlah, sudah berapa orang yang kau buat sengsara?". Mendengar itu membuat Sunghoon marah lalu memukul area wajah Heeseung. Beberapa tetes darah mengalir dari hidung Heeseung akibat pukulan itu, tak terima Heeseung pun membalas memukul Sunghoon.

Orang-orang di cafe langsung heboh, tak sedikit dari mereka yang mencoba untuk melerai Sunghoon dan Heeseung "Kau sama sekali tak berubah Sunghoon, kau masih berengsek seperti dulu" ucap Heeseung yang dibalas pukulan lagi dari Sunghoon "Apa hakmu menuduhkh menabrak Yeoreum? Apa kau punya bukti?" tanya Sunghoon sambil menarik kerah baju Heeseung "Bukti? Hahaha" Heeseung mendorong Sunghoon ke arah meja "Suatu saat pasti akan ku buktikan kalau kau yang menabrak Yeoreum saat itu" ucap Heeseung lalu keluar dari cafe yang keadaannya kacau balau itu. "Argh!!!" Sunghoon kesal dan menendang meja di cafe itu.

Tring!!!

Ponselku berbunyi "Heeseung?" aku mengangkat telfon dari Heeseung "Halo? Ada apa?" tanyaku "Bisakah kita bertemu sekarang?" tanya Heeseung "A-apa? Sekarang? Baiklah" jawabku "Aku tunggu di sekolah" ucap Heeseung "Sekolah? B-baiklah" balasku lalu mematikan telfon. Kira-kira ada apa Heeseung tiba-tiba saja memintaku untuk menemuinya dan didengar dari cara dia bicara tadi sepertinya ini hal yang sangat serius.

Ternyata aku sampai deluan di sekolah, sembari menunggu Heeseung aku melepas rinduku dengan berjalan-jalan mengitari lingkungan sekolah. "Ternyata tak banyak yang berubah ya" ucapku "Yeoreum!" terdengar dari kejauhan Heeseung memanggilku. Heeseung berlari ke arahku "Heeseung, akhirnya kau datang juga" ucapku "Ada apa?" tanyaku pada Heeseung yang masih terengah-engah "Sebentar" ucap Heeseung. Aku salah fokus melihat bekas darah di hidungnya "Heeseun? Kau mimisan?" tanyaku khawatir "Ah ini? Tidak apa-apa" jawab Heeseung lalu mengelap bekas darah itu di bajunya "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu" ucap Heeseung.

Tring!!!

dear my boy▪lee heeseung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang