e p i s o d e - 0 4

865 159 2
                                    

Awalnya aku sudah berniat untuk pulang saja kerumah, namun aku melihat Heeseung yang sedang berjalan sendirian. Entah kenapa tiba-tiba saja aku memanggilnya. "Heeseung!!" dia menoleh ke arahku dan berhenti berjalan. "Kenapa aku memanggilnya?" dalam hatiku. Karena sudah terlanjur memanggil Heeseung, aku pun mengajaknya makan tteokboki bersamaku.

"Kau mau makan tteokboki?" tanyaku. Heeseung hanya diam dan heran, "Hm, anggap saja ini permintaan maafku" ucapku. "Warung tteokboki dekat agensi HitBig langgananku" ucapnya yang telah jalan deluan. "Cepatlah, kau akan mentraktirku bukan?" tanya Heeseung. "Oh iya" jawabku dan akhirnya aku pergi makan tteokboki bersama Heeseung.

■□■□■

Setelah beberapa menit jalan kaki, kami pun sampai di warung tteokboki langganan Heeseung. "Sekedar informasi, tteokboki disini cukup mahal" ucap Heeseung. "Kau kira aku percaya dengan kata-katamu" ucapku lalu masuk ke warung itu.

Kami duduk di kursi dekat jendela. Kami memesan dua tteokboki dan dua soda. Ternyata Heeseung benar, tteokboki di warung itu sedikit lebih mahal daripada di warung-warung lainnya. "Sudahku bilang bukan?" ucap Heeseung. "Tidak apa" balasku.

"Kenapa kau mau ikut denganku?" tanyaku, "Siapa yang tidak mau jika ditraktir?" tanya Heeseung balik padaku, "Iya juga sih" jawabku. "Kau sendiri kenapa mengajakku?" tanyanya, "Sebenarnya tadi aku diajak oleh Sunghoon, tapi dia membatalkan janjinya karena sesuatu, aku juga tidak tau kenapa aku bisa mengajakmu, tapi anggap saja ini permintaan maafku supaya kau tidak balas dendam padaku" jawabku.

"Apa kau dan Sunghoon berkencan?" tanya Heeseung, "Ah, tidak tidak, dia mentraktirku karena ingin berterimakasih kepadaku" jawabku. "Omong-omong, kenapa kau menyerang Sunghoon saat itu?" tanyaku, Heeseung langsung terdiam dan tak menjawab pertanyaanku lagi.

Tteokboki pun diantar oleh seorang bibi-bibi yang tidak terlalu tua. "Tteokboki datang" lalu menaruh tteokbokinya di atas meja. "Oh Heeseung?" ucap bibi itu. "Sudah lama kau tidak kesini, apa ini pacarmu?" tanya bibi tteokboki. Aku kaget begitu pula Heeseung "Haha, tidak ini teman sekolahku" jawab Heeseung. "Halo bi, saya Yang Yeoreum" ucapku memperkenalkan diri. "Halo Yeoreum, kamu cantik sekali" puji bibi itu.

Bibi itu kembali lagi ke dapurnya dan kami pun menyantap tteoboki yang sangat enak itu. Namun saat kami sedang makan, seorang anak laki-laki menghampiri meja kami, tampaknya dia kenal dengan Heeseung.

"Kak Heeseung!!" panggilnya. "Oh Niki" sahut Heeseung. Anak berambut pirang itu bernama Niki. "Duduklah sini" ajak Heeseung. Dia menghampiri kami dan duduk disebelah Heeseung. "Wah tteokboki" ucap Niki, "Aku ditraktir dia" Heeseung menunjukku dengan sumpitnya.

Niki menatapku seperti memberi kode agar aku membelikannya juga. "Bibi, tteokboki dengan sodanya tambah satu" teriakku. "Terimakasih" Niki menyengir. "Tidak apa apa" ucapku. "Pacarmu?" tanya Niki ke Heeseung. "Hei!! Sudah ku bilang aku tidak punya pacar" jawab Heeseung. "Oh, aku Yeoreum teman sekolah Heeseung" aku memperkenalkan diri ke Niki. "Aku Niki, teman trainee Kak Heeseung" balas Niki. "Kau seorang trainee?" tanyaku ke Heeseung. Heeseung hanya tersenyum.

dear my boy▪lee heeseung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang