e p i s o d e - 1 2

566 110 2
                                    

Aku, Jungwon, Sunoo dan Niki pun duduk berempat dan mengobrol santai. "Kau sudah lama dekat dengan Yeoreum?" tanya Jungwon ke Niki, "Kami baru kemarin bertemu" jawab Niki, "Pacarmu banyak juga" ledek Niki, "Hei, itu kembaranku" ucapku. "Kalau dia?" Niki menunjuk Sunoo, "Ini Sunoo, kami berteman dari kecil" ucapku. "Hm, pertemanan yang melibatkan laki-laki dan perempuan biasanya tak bertahan lama" ucap Niki, "Maksudmu?" tanyaku. "Apa salah satu dari kalian ada yang menyimpan rasa?" tanya Niki. "Haha, kau ini berkata apa" aku sedikit canggung dengan pertanyaan Niki. "Tidak mungkin kami..." Sunoo memotong ucapanku, "Mungkin ada" ucap Sunoo. Sontak aku melihat ke Sunoo, "Hei jangan buat suasana menjadi canggung" Jungwon menyenggol Niki, "Maaf kan aku cuma bertanya" balas Niki. Ponselku berbunyi ternyata ada sebuah panggilan masuk tanpa nama, aku mengangkatnya "Halo, dengan  siapa ini?" tanyaku. "Yeoreum, Heeseung..."

■□■□■

Aku dan Niki berlari menuju UGD di rumah sakit itu, "Pasien Heeseung" aku bertanya pada salah satu suster disitu dan suster itu langsung mengantar kami. Aku melihat Heeseung, Sumi, Sunghoon, dan beberapa polisi disana. "Kalian berkelahi lagi?" tanyaku ke Heeseung dan Sunghoon. Heeseung hanya diam. "Setelah ini mari ikut kami ke kantor polisi" ucap salah satu polisi disitu. "Bagaimana kejadiannya?" tanyaku ke Sumi. "Aku cuma melihat mereka saling pukul-pukulan dan saat aku ingin melerai polisi-polisi ini melihat mereka" jawab Sumi. "Kau tidak latihan karena ini?" tanya Niki ke Heeseung. "Maaf" ucap Heeseung, "Baiklah, aku tidak akan memberitahu agensi" ucap Niki. 

Setelah luka-luka Heeseung dan Sunghoon diperban mereka langsung dibawa oleh polisi itu ke kantor polisi untuk di proses. "Tapi masalah ini hanya masalah antar pelajar pak, apa harus diproses di kantor polisi?" tanya Niki. "Berkelahi tetap saja salah" ucap polisi itu. "Kenapa kau harus berkelahi?" tanyaku ke Heeseung. "Bukan urusanmu kalau aku berkelahi atau tidak" jawab Heeseung dengan nada tinggi. Aku langsung terdiam dan sedikit kesal karena bentakan itu. "Apa kau ikut?" tanya Sumi, aku menggeleng "Aku tidak ada urusannya dengan ini jadi untuk apa aku ikut" ucapku lalu pergi.

■□■□■

Di kantor polisi, Heeseung dan Sunghoon diinterogasi. "Dia yang memulainya pak" Sunghoon menunjuk Heeseung. "Apakah itu benar?" tanya polisi itu, "Aku tidak akan mulai jika dia tidak memancingku" jawab Heeseung. "Baiklah, kalian harus dikurung di sel sampai besok pagi, kami juga akan memanggil orang tua dan guru kalian" ucap polisi itu. Polisi itu memapah Heeseung dan Sunghoon menuju sel. "Sial, kalau tadi kau tidak memukulku aku tidak akan berada di sini" ucap Sunghoon. "Kalau kau menjaga ucapanmu, aku juga tidak akan memukulmu" balas Heeseung.

Tak lama, orang tua Heeseung dan Sunghoon datang. Mereka memohon agar polisi membebaskan anak mereka, namun polisi menolak sampai guru mereka datang. "Lihat, karena mu aku meninggalkan pekerjaanku" ucap ibunya Sunghoon, "Pulang saja jika ibu tidak khawatir denganku" jawab Sunghoon, "Anak siapa ini? kau sangat pandai melawan orang tua" ucap ibunya Sunghoon, "Aku juga tidak tau aku anak siapa" bisik Sunghoon.

Setelah menunggu cukup lama, guru penanggung jawab siswa pun datang dan polisi meminta agar Heeseung dan Sunghoon di beri bimbingan supaya kejadian ini tidak terulang lagi. Heeseung dan Sunghoon diberi hukuman membersihkan sekolah selama tiga hari.



dear my boy▪lee heeseung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang