e p i s o d e - 6 4

244 43 4
                                    

"Yeoreum, apa kau masih menyimpan cincin yang ku berikan beberapa tahun yang lalu?" tanya Sunoo "Masih, aku selalu menyimpannya di kotak ini" ucapku "Apa aku boleh memintanya lagi?" tanya Sunoo "Apa-apaan kau ini" ucapku "Kembalikanlah padaku, aku akan menukarnya dengan yang lebih bagus" ucap Sunoo "Benarkah?" tanyaku lalu aku memberikan kotak yang berisi cincin itu.

Sunoo mengambil kotak itu lalu menukarnya dengan kotak yang lebih kecil lagi namun terlihat lebih mewah. "Bukalah, itu gantinya" ucap Sunoo "Wah! Bagus sekali" aku terpukau dengan cincin pengganti yang sangat indah itu. "Yeoreum, apa kau mau menjalani hubungan yang lebih serius denganku?" tanya Sunoo "Tapi Sunoo, kau tau sendiri kalau aku masih sering mengingat Heeseung" ucapku "Aku bisa memakluminya" balas Sunoo.

Tiba-tiba seorang pelayang datang mengantar sebuah cake pada kami, padahal kami tidak pernah memesan itu. "Apa ini? Sepertinya kau salah meja" ucapku, pelayan memakai topi dan hanya menunduk. "Mungkin kau salah mengantar pesanan" ucap Sunoo. Pelayan itu tetap meletakkan cake itu diatas meja "Tapi kami benar-benar tidak memesan ini" ucapku. "Selamat ulang tahun Yang Yeoreum" ucap pelayan itu "Bagaimana kau bisa tau?" tanyaku. Suara pelayan itu tidak asing bagiku "Heeseung?".

Pelayan itu membuka topinya "B-bagaimana bisa?" aku sangat kebingungan karena orang yang beberapa tahun sudah meninggal kini malah berada di depan mataku. "Ceritanya sangat panjang Yeoreum, apa kabar?" tanya Heeseung. Wajahnya tidak banyak berubah dari Heeseung yang ku kenal dulu. Aku memeluk pelayan yang mengaku sebagai Heeseung itu "Kau benar-benar Heeseung kan?" tanyaku sambil menangis "Roti kacang merah dan warung tteokbokki di dekat tempatku berlatih, bukankah itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa aku Heeseung?" tanyanya. Aku sangat kebingungan apa yang sebenarnya terjadi namun aku semakin yakin bahwa orang yang tiba-tiba muncul sebagai pelayan restoran itu benar-benar Heeseung.

■□■□■

Aku terus memperhatikan Heeseung sambil terus berpikir apakah ini benar-benar Heeseung atau orang yang hanya mirip dengan Heeseung. "Yeoreum"  panggil Heeseung sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku "Kau melamun?" tanya Heeseung "Tidak" jawabku "Kau masih berpikir ya? aku ini Heeseung atau bukan?" tanyanya, aku mengangguk. "Sini" Heesung memelukku "Aku sangat merindukanmu Yang Yeoreum, aku selalu memikirkanmu selama ini" ucap Heeseung, lagi-lagi aku meneteskan air mata di pelukan Heeseung "Lalu kenapa kau tidak mencariku?, kenapa kau malah ada di sini?" tanyaku "Aku tidak bisa kemana-mana selain di sini" jawab Heeseung.

Aku melepaskan pelukan Heeseung "Tolong ceritakan kepadaku semuanya, aku masih belum mengerti keadaan ini" ucapku sambil menghapus-hapus air mata "Kau tau, yang dimakamkan saat itu adalah Sunghoon" ucap Heeseung "Hah? b-benarkah?" aku terkejut.

dear my boy▪lee heeseung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang