e p i s o d e - 2 4

439 90 0
                                    

Tak lama Sumi kembali dengan membawa sekardus nasi instant "Kau baik-baik saja?" tanyaku "Ah, iya aku baik-baik saja" ucap Sumi seperti sedang memikirkan sesuatu "Tidak panas" ucapku sambil meraba dahi Sumi "Hei aku baik-baik saja" ucap Sumi "Baiklah" ucapku. Kami melanjutkan pekerjaan. Setelah api unggun telah menyala dan makanan juga sudah siap, seluruh murid duduk melingkari api unggun itu. Suasana saat itu sangat seru, semakin seru karena salah satu dari kami ada yang membawa alat musik yaitu gitar, berbagai lagu kami nyanyikan diiringi gitar itu.

"Apa kita harus memainkan sebuah permainan?" usul salah satu temanku "Permainan jujur atau tantangan tampaknya seru" usul yang lainnya "Baiklah dimulai dari sana" temanku menunjuk ke arahku "Aku? Baiklah" ucapku. "Aku yang akan bertanya" Jake mengacungkan tangannya "Silahkan" ucapku "Apa hal yang paling memalukan hari ini?" tanya Jake "Memakai baju kembar dengan Jungwon!" ucapku dengan lantang, semuanya tertawa mendengar jawabanku. "Aku yang memilih tantangan untuknya" ucap Sunghoon "Silahkan, tapi jangan yang sulit" ucapku "Kau harus bersamaku sampai pulang nanti" ucap Sunghoon "Oh sepertinya Sunghoon menyukai Yeoreum" ucap salah satu temanku "Bagaimana? jika kau tak bisa menjalani tantangannya kau harus dapat hukuman" lanjut salah satu temanku. "Ah, baiklah" ucapku yang tidak mau mendapat hukuman itu "Wah, Sunghoon apa kau baru saja di terima?" goda murid-murid lain. 

Selanjutnya aku memilih Heeseung "Aku akan bertanya padanya" ucap Jungwon mengacungkan tangannya "Kau benar-benar memaafkanku bukan?" tanya Jungwon yang membuat murid-murid tertawa "Kalau aku masih dendam padamu harusnya kau sudah tidak disini" jawab Heeseung. "Heeseung, aku akan memberimu tantangan" ucapku "Aku mau kau juga bersamaku dan Sunghoon sampai pulang nanti" lanjutku "Yeoreum, tapi mereka musuh bebuyutan" bisik Sumi "Ini strategiku" ucapku. Aku sengaja menerima tantangan Sunghoon tadi dan menantang Heeseung begitu, karena ku pikir ini jalan satu-satunya untuk menyatukan mereka.

Malam semakin larut dan kegiatan api unggu telah  berlalu, seluruh murid-murid diminta untuk segera ke tenda masing-masing. Karena di reguku hanya aku yang perempuan sendiri dan kami juga hanya punya satu tenda, jadi aku memutuskan untuk mengungsi ke regu Sumi karena mereka punya dua tenda. "Selamat tidur!" aku pergi keluar tenda sambil melambai ke Jake, Heeseung, dan Jungwon di dalam tenda. Heeseung mengikutiku dari belakang "Kenapa kau mengikutiku?" tanyaku "Tantangan" jawab Heeseung "Tapi, apa kau mau tidur dengan kami?" tanyaku "Hei! aku tidak mesum" jawab Heeseung "Kembalilah ke tenda" suruhku "Aku akan mengantarmu dulu" ucap Heeseung.

■□■□■

Ayam-ayam jantan berkokok sahut-sahutan menyambut matahari yang sudah tampak dari belakang bukit. Aku keluar dari tenda "Wah! segar sekali udara disini" ucapku. Aku melihat Heeseung yang sedang duduk tak jauh dari tenda "Heeseung!" panggilku dan Heeseung menoleh. Aku menghampirinya "Oh kau sudah bangun?" tanya Heeseung "Kenapa kau bangun pagi sekali?" tanyaku "Aku sangat bersemangat karena hari ini akan menjalani tantangan" jawabnya.

Tak lama Sunghoon datang menghampiri kami berdua "Yang Yeoreum!" panggilnya "Oh Sunghoon, kau sudah bangun juga" sahutku. "Baiklah, apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanyaku "Entahlah" jawab Heeseung "Hei! kenapa kalian sangat canggung? padahal kalian berdua satu rumah" ucapku.

dear my boy▪lee heeseung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang