e p i s o d e - 6 7

265 41 0
                                    

Tring!!!

Telfon rumahku berbunyi, ibu mengangkatnya "Halo?" sambut ibu "Yeoreum, kau dimana? bisakah kita bertemu sebentar?" tanya si penelfon itu yang ternyata perempuan namun nadanya seperti sedang sedih "Yeoreum? dia sedang di Amerika mungkin akan pulang besok" jawab ibu "Oh begitu, baiklah tidak apa-apa, terima kasih" perempuan itu langsung mematikan telfonnya. "Sepertinya temannya Yeoreum, tapi kenapa dia sedih seperti itu" gumam ibu. "Jungwon! bangunlah! kau sudah berjanji akan ikut aku ke suatu tempat hari ini" Eui-da menggedor-gedor pintu kamar Jungwon "Hei! bisa diam tidak? kau mengganggu orang sedang tidur saja!" teriak Jungwon dari dalam kamar "Ada-ada saja mereka" gumam ibu yang melirik dari dapur. "Buka Jungwon!" Eui-da tetap menggedor-gedor pintu Jungwon "Hei! bisa diam tidak?" tanya Jungwon sambil membuka pintu kamarnya, Eui-da menarik Jungwon sampai ke depan kamar mandi "Cepatlah mandi! apa kau lupa janjimu kemarin?" Eui-da mendorong Jungwon masuk ke kamar mandi lalu cepat-cepat menutup pintu kamar mandi. "Hei! buka! memangnya aku ada janji apa denganmu?" Jungwon menggedor-gedor dari dalam kamar mandi "Cepatlah atau ku kunci kau" ancam Eui-da "Berani sekali dia berkata seperti itu, memangnya ini rumahnya?" gerutuh Jungwon.

Selesai mandi Jungwon langsung memakai pakaian yang dibelikan Eui-da kemarin "Bagaimana? apa kau suka?" tanya Eui-da "Wah! bagaimana kau tau kalau ini gayaku?" tanya Jungwon "Entahlah, tapi ku pikir ini akan sangat cocok denganmu" jawab Eui-da "Oh iya kita mau kemana?" tanya Jungwon "Bioskop" jawab Eui-da "Bioskop? tapi setauku tidak ada film yang seru hari ini" ucap Jungwon "Seru atau tidaknya film itu tidak penting, yang penting aku bisa berkencan denganmu" ucap Eui-da "Apa-apaan kau ini? kencan? aku sudah punya pacar" ucap Jungwon marah "Apa kau dengan dia sudah bertunangan?" tanya Eui-da, Jungwon menggeleng. "Artinya masih ada peluang tujuh puluh persen bagiku untuk merebutmu" ucap Eui-da.

■□■□■

Aku dan Heeseung menghampiri gerobak yang menjual roti itu "Kau mau roti apa?" tanya Heeseung "Roti coklat" jawabku "Roti coklatnya dua" ucap Heeseung memesan ke penjual roti itu "Bukannya dia tidak suka roti coklat ya?" batinku "Heeseung, kenapa kau tidak memesan roti kacang merah?" tanyaku "Kacang merah? sepertinya disini tidak ada" jawab Heeseung "Ini" aku menunjuk ke tulisan kacang merah yang ada di daftar menu "Bukannya kau sangat menyukai roti isi kacang merah?" tanyaku "Aku sudah tidak menyukainya lagi sekarang" jawab Heeseung "Oh begitu, kalau begitu aku akan memesan roti kacang merahnya satu" ucapku "Kau suka kacang merah juga?" tanya Heeseung "Tidak, ini untuk Sunoo" jawabku. Tiba-tiba aku teringat kalau siang ini aku akan pulang bersama Sunoo, aku langsung mengecek jam di ponselku "Oh tidak, aku harus ke apartemen sekarang" ucapku "Kau pulang hari ini?" tanya Heeseung "Iya" jawabku "Heeseung maaf, aku pergi sekarang" ucapku dengan terburu-buru, namun saat aku hendak pergi Heeseung menahanku "Yeoreum tunggu" dia menarik tanganku "Apa kau dan Sunoo akan segera bertunangan?"

dear my boy▪lee heeseung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang