9

27.6K 523 6
                                    

POV Bella.

Setelah beberapa hari cuti, aku mulai bekerja seperti biasa. Bedanya hanya, sekarang aku tidak lagi berangkat ke kantor sendirian.

Mas Rengga sempat menyinggung soal bulan madu. Tapi kemudian dia berkata, kalau masih terlalu banyak pekerjaan yang menumpuk. Aku mewajarinya dan tidak memaksa. Karena aku juga tidak begitu tertarik, dengan yang namanya bulan madu.

Sekarang sebagai seorang istri. Tugasku bertambah, dari mulai menyiapkan makan, keperluannya, hingga urusan ranjang. Sebenarnya aku tidak merasa terbebani. Hanya saja, menuruti nafsu Mas Rengga. Yang aku pikir, sedang menggebu setelah menikah. Begitu memforsir jam tidurku.

Kadang aku berpikir, kenapa dia bisa jadi sekuat itu saat bercinta. Seakan tidak ada tenaga yang terpakai secara ekstra untuk itu. Sedangkan aku, demi bisa mengimbanginya. Bekerja ekstra keras, agar dapat mempertahankan staminaku saat bercinta dengannya.

Seakan mengerti akan kondisiku. Vitamin dari Dokter Andre pun bertambah. Bukan hanya menjaga kesehatan. Melainkan juga menjaga staminaku dan memang itu cukup membantu.

Karena aktivitasku itu. Akhirnya, aku menyetujui usul Mas Rengga untuk resign dari perusahan. Sebelumnya aku sudah menceritakan ini kepada rekan-rekanku.

Terutama pada Elli, yang notabene dekat denganku. Hanya dia yang tahu bahwa aku sudah menikah. Bahkan aku juga baru tahu. Bahwa Mas Rengga ialah pemilik tempatku bekerja. Cuma menurutnya, diriku ini terlalu cuek. Sampai tidak mengetahui perihal tersebut.

Jadilah, aku sekarang hanyalah ibu rumah tangga biasa. Yang menunggu kepulangan suami dirumah. Walau kadang bosan, tapi aku salurkan semua itu untuk berkebun digreen house belakang rumah. Menanam, merawat bunga-bunga yang pada awalnya tidak terurus.

Tidak terasa, sudah 2 minggu pasca acara pernikahanku. Bahkan aku tidak percaya sudah jadi istri. Di minggu ketiga ini, aku banyak merasakan kejanggalan. Mulai dari mual di pagi hari, hingga aku dapati diriku yang sering mengantuk dan selalu ingin bermalas-malas.

Mas Rengga seringkali menemaniku dirumah. Dia hanya ke kantor jika ada pertemuan dan meeting yang tidak bisa diwakilkan. Kebanyakan dia membawa pekerjaannya kerumah. Seperti sekarang, dia sedang disampingku. Sambil memandangi tablet dipangkuannya. Walau diam seakan tidak memperhatikan. Tapi aku tahu dia mendengarkan, ketika aku bercerita.

Hari ini dia bilang Dokter Andre akan kesini. Untuk memeriksaku, karena dia cemas akan keadaanku.

POV Rengga

"Bagaimana Dre?"

"Selamat ya Ga, kamu bakal jadi seorang ayah," Kata Andre dengan senyum dibibirnya.

"Serius Dre," ucapku terkejut.

"Iya," jawabnya yakin.

"Sayang kamu mengandung," ucapku antusias. Seraya mengambil tempat disisinya lalu meraih tangannya. Andre hanya tersenyum melihat kebahagiaanku.

"Ini obat yang harus dikonsumsi, agar janin dalam rahimnya senantiasa sehat. Dan untuk vitamin itu, tidak perlu dikonsumsi lagi. Tetapi aku ganti dengan viamin ini," Sambil menunjukkan sebuah botol penuh kapsul. "Umurnya masih satu minggu. Jadi jaga pola makan baik-baik ya. Banyak makan sayur dan buah serta protein," kata Andre menjelaskan. "Baiklah Ga, aku pamit undur diri dulu kalau begitu," katanya mengakhiri pemeriksaan.

"Biar aku antar ke depan," ujarnya. Sambil mengikuti langkah Andre keluar kamar. "Bagaimana Dre?"

"Vitamin itu aku berikan untuk menambah bobot janinnya. Tidak akan berbahaya, karena hanya dikonsumsi ditrimester pertama," kata Andre menjelaskan.

For HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang