POV Rengga
Hari-hari selanjutnya kujalani seperti biasa sebelum hari kelahiran bayi-bayiku makin dekat, aku selesaikan pekerjaan yang menumpuk untuk beberapa hari kedepan sehingga aku dapat mengambil waktu libur lebih lama. Agar pekerjaan itu terselesaikan hampir satu minggu ini kuhabiskan waktuku diruang kerja, sering kali bella menyusul hanya untuk mengingatkan jam makan. Dia tidak banyak ketika aku lebih sibuk dari hari biasa, hanya dia akan tetap menungguku menyelesaikan pekerjaan dikamar walau seringkali kutemukan dia sudah tertidur pulas. Meskipun capek dan mengantuk aku tetap menyempatkan diri memijat punggung dan kakinya yang membengkak. Setelah pekerjaanku benar-benar selesai, kurenggangkan badanku yang letih karena hampir seharian menghadapi berkas. Teringat Andre aku lalu menelponnya walau hari sudah larut.
Halo dre
Iya ga, apa ada masalah?
Tidak, hanya saja mungkin sudah semakin mendekati tanggal
Kelahiran bayi-bayiku dre
Kau bisa menikmati waktumu
Sepuasnya bersama bella
Apa tanggalnya tidak bisa dimundurkan?
Lebih baik semestinya saja
Lagipula bukankah masih ada lebih dari dua puluh hari
Sebelum waktu kelahiran
Ya aku hanya kawatir pada kesehatannya saja
Jangan cemas, aku sudah memberi
Penambah stamina untuknya
Namun ingat tetap berikan dia waktu tidur seperti biasa
Oke, lalu untuk tanda-tanda kelahiran bagaimana?
Kau bisa menandainya dibeberapa hari sebelum kelahiran
Dia akan mengalami kontraksi bertahap
Perut bella akan semakin turun karena pergerakan bayi
Lalu akan keluar lendir dari jalan lahir
Apakah aku harus berhenti jika telah menemukan tanda-tanda tersebut?
Tidak ga, itu tetap aman
Namun tandai jika pembukaan sudah mendekati sempurna
Kau harus memanggilku oke
Oke, aku akan memanggilmu untuk berjaga-jaga
Tapi apakah bisa dokter ani saja yang menangani persalinan bella?
Bisa ga, aku hanya akan bertindak
Jika kau menyuruhku untuk turun tangan
Bagaimana ?
Oke dre, terimakasih.
Tanpa menunggu balasan dari andre segera kuputus sambungan telpon. Kulihat waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari, bella pasti sudah tidur. Huuft mungkin mulai besok saja kunimati waktuku bersama bella. Bila kuingat tidak ada bagian dari rumah ini yang terlewat sebagai tempat bercinta kami. Aku tidak pernah merencanakannya namun setiap kali aku ingin, aku tidak pernah menunda atau mengamati tempat. Karena bibi hanya berada dirumah sampai sore dan lagi dia juga sudah kuingatkan untuk selalu menutup pintu atau akses apapun jika terdapat kami didalamnya. Untuk tukang kebun hanya berkerja dipagi hari itupun setelah bella kularang berkebun. Nyaris percintaan kami tidak pernah terlihat walau terdapat pekerja dan asisten dirumah ku terkekeh bila mengingatnya. Masuk kekamar kutemukan bella sudah tidur nyenyak dengan posisi miring membelakangiku. Besok harus kuingat untuk bibi supaya mengantarkan makanan ke kamar saja. Seringaiku nampak ketika membayangkan esok akan jadi hari yang menyenangkan. Ahh.. aku tidak sabar, sambil memijit pelan punggung bella fantasiku meliar.
vote dan coment.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Husband
RomanceArabella Swastika tidak pernah menyangka akan perjodohan tiba-tiba yang sudah disetujui ibu dan ayahnya. Akankah dia akan menerima perjodohan tersebut dengan lapang dada. Rengga Aditama setelah beberapa kali dipaksa menikah oleh mamanya akhirnya set...