24

13K 208 0
                                    

POV Bella

Setelah kepergian dokter andre Aldo terpaksa aku berikan pada Kara karena suster sudah datang untuk membantuku mandi. Setelah mas Rengga pamit menemui dokter Andre tadi dia belum kembali lagi ke ruanganku. Mas Rengga memang agak berubah setelah umur kehamilanku memasuki bulan ke-8 dia tidak lagi menyuruhku untuk memakai dress tipis namun intensitas bercinta kami yang seakan tiada habisnya. Ketika itu aku begitu cemas dengan kondisi kandunganku namun sepertinya tidak ada yang perlu dicemaskan karena tidak sampai berpengaruh pada kandunganku. Karena aku yang sudah tidak bisa banyak bergerak maka sisa bercinta kami biasanya dirapihkan oleh bibi. Oh ya teman-teman kantorku sempat menjenguk bayangkan betapa hebohnya mereka melihat bayi kembarku. Bahkan mereka bergantian menggendongnya, untung saat itu mas Rengga sudah berangkat ke kantor kalau tahu mungkin dia sudah marah karena anaknya dibuat rebutan. Aku hanya melihat kehebohan mereka dengan senyum yang selalu tersungging dibibirku. Bahkan Elli sempat berkata bahwa akan meneruskan jejakku untuk memiliki anak kembar.

Selama beberapa hari setelah dokter Andre selesai dengan tugasnya dirumah sakit beliau kembali memantauku, walau aku lebih nyaman dengan dokter Ani namun aku tidak bisa menolak karena dokter Andre adalah dokter pilihan mas Rengga sedari awal. Setelah satu minggu akhirnya aku dapat beraktivitas kembali walau masih dibantu oleh Kara dan Andin dalam mengurus bayi-bayiku namun sebisa mungkin bagian-bagian penting tetap aku lakukan sendiri dan mas Rengga memakluminya. Letak kamar Aldo dan Ares berada tepat disebelah kamar utama dilantai atas. Setelah melahirkan kami pindah kamar ke lantai atas lagi karena letak kamar yang berdekatan akan memudahkanku dalam mengurus mereka. Mas Rengga sudah mulai masuk kantor seperti biasa walau aku tidak terbiasa akan ketidkhadirannya dirumah namun aku juga harus memakluminya. Dia akan pulang sebelum makan malam atau lebih dari itu jika memang benar-benar sibuk. Terkadang dia datang dikala semuanya sudah tertidur termasuk aku. Aku sekarang lebih sering tertidur dikamar kedua putraku karena menunggui mereka yang sering terbangun ditengah malam lalu keesokan harinya aku sudah terbangun diranjang dalam dekapannya. Aku tetap memasak seperti biasa jadi secapek apapun tubuhku aku akan berusaha bangun lebih pagi untuk memandikan anak-anak dan memasak.

Sudah hampir 6 minggu sejak aku selesai melahirkan namun mas Rengga belum menyentuhku lagi, menyentuh dalam artian bercinta. Aku tahu dia bukan orang yang akan tahan dengan tidak berhubungan seks. Tapi dia tetap mengajak bercumbu dan foreplay ketika aku masih terjaga. Dia lebih sering menghabiskan jatah asi Aldo dan Ares dengan menghisap payudaraku bergantian setiap malam padahal dikeesokan harinya aku juga harus menyusui Aldo dan Ares. Aku sempat marah namun melihat memohon aku luluh dan berakhir itu menjadi jadwal rutin untuknya. Dia berdalih bahwa sebelum Aldo dan Ares papanya harus mencicipi terlebih dahulu. Tingkat kemesuman dan egoisnya itu kian menjadi setelah buat hati kami lahir. Dengan kebiasaannya itu jadi aku seringkali lapar diwaktu subuh sehingga bibi harus selalu menyediakan makanan atau camilan didapur. Padahal dokter Andre juga sudah memberiku suplemen agar produksi asiku cepat dan lancar namun memang yang mengkonsumsi asiku bukan hanya bayi-bayiku melainkan papanya juga tidak mau kalah. Tentang dokter Andre beliau tetap datang 2 minggu sekali untuk memantau kondisiku dan kembali meresepkan berbagai vitamin agar kesehatanku tetap terjaga.

POV Rengga

Ini sudah hampir 6 minggu dan semalam Andre menghubungiku menyampaikan bahwa Bella sudah boleh kusentuh seperti biasa. Akhirnya setelah lama menunggu nifasnya selesai juga, betapa senangnya aku. Karena pasca melahirkan Bella menjadi kian menggoda bentuk tubuhnya semakin sintal dan jangan lupa bagian terbaiknya aku bisa menikmati asinya tiap malam. Saat ini Andre sedang memeriksa Bella diruangan, selagi menunggu aku sibuk dengan berbagai email yang masuk untuk pekerjaanku besok. Setelah selesai Andre langsung ke ruanganku kalau kalian bertanya mengapa aku ada dirumah karena aku sengaja meliburkan diri untuk mengetahui secara lengkap keadaan Bella.

"Jadi Dre?" Tanyaku tanpa berbasa-basi

"Silahkan saja, toh kau sudah kuberikan hasil lengkapnya kan" jawabnya ringan

"Apakah bella sudah siap?"

"Dari hasil pemeriksaanku rahim bella sudah lebih dari siap untuk menampung benih-benihmu."

"Kali ini aku tidak mau anak kembar, aku ingin putri cantik yang gemuk dan menggemaskan."

"Itu bisa diatur, kau juga sudah paham kan aku sudah mengaturnya sebelum itu terjadi. Kau akan punya bayi seperti yang kau inginkan." Aku hanya tersenyum penuh kemenangan. "Untuk obatnya akan kukirimkan dari rumah sakit seperti biasa." Kemudian andre pamit untuk kembali ke rumah sakit dan aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri. Membayangkan bayi cantik mirip bella, pasti begitu menyenangkan. Aku tersadar dari lamunanku ketika Bella sudah berda disebelahku.

"Mas mikirin apa, dari tadi aku panggil kamu nggak nyaut?"

"Nggak mikir apa-apa bella, bukankah sudah waktunya makan siang?"

"Iya mas, ayo makan siang makanan sudah siap."

"Ayo", sambil beranjak keluar seraya menggenggam tangan bella. "Dimana dua jagoan kita Bell?"

"Mereka sedang tidur siang mas."

"Ah begitu", kemudian mengambil tempat diujung berhadapan dengan bella disebelah kananku. Dia melayaniku seperti biasa, aku hanya memandanginya yang sedang fokus dengan hidangan didepannya.

"Makan yang banyak ya mas", aku hanya mengangguk lalu mulai makan dengan lahap. Setelah makan siang aku ikuti kegiatan Bella mulai dari menyusui sikembar sampai memandikan mereka. Tidak heran bila porsi makannya bertambah karena sikembar menyusu lebih dari 3 kali sehari belum lagi dimalam hari aku ikut mehabiskan jatah mereka. Hahhh aku merasa bersalah sekarang tapi aku iri dengan mereka yang bahkan menghabiskan banyak waktu dengan mamanya sedangkan aku harus menunggu hingga mereka tertidur. Seperti saat ini Bella sedang mengawasi Kara dan Andin yang tengah menimang sikembar untuk menidurkan mereka. Untungnya aku sudah berpesan pada mereka untuk berjaga semalaman karena ingin menikmati waktuku bersama Bella. Ketika sikembar sudah terlelap kugiring Bella untuk kembali ke kamar.

vote dan coment.

For HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang