Prolog - 2

973 131 12
                                    

Hey, happy reading-!!
Typo tandai ya.

"Aku bertanya sekali lagi. Sebenarnya siapa aku ini?"
--• Intro:Persona - BTS •--

.


"Tzuyu? Aku membawakan makanan kesukaanmu. Keluarlah, aku temani makan," Guanlin kembali berusaha membujuk Tzuyu yang tak pernah keluar dari kamarnya setelah 2 hari berlalu. "Kau belum makan sama sekali sejak 2 hari. Ayolah, jangan mengurung diri seperti ini," Guanlin masih berusaha, walau tak juga mendapat respon.

Di dalam sana, terlihat wajah kusam Tzuyu di balik selimut. Bukannya ia ingin melaksanakan aksi mogok makan seperti bocah ingusan, hanya saja nafsu makannya hilang sejak kejadian dua hari yang lalu.

Bukan hanya Tzuyu yang nampak berantakan, sebenarnya kamarnya juga bisa mewakili perasaan Tzuyu. Pecahan barang ada dimana-mana, barang-barang mahal juga berserakan seperti tisu tak berharga. Kamar ini sangat gelap, walau di siang bolong. Sinar matahari sama sekali tak bisa menembus gorden jendela yang tak terbuka itu.

Jackson kemarin sudah berusaha membuka kamar Tzuyu dengan kunci yang ia simpan kemarin, namun hasilnya nihil. Tzuyu mengunci kamar dari dalam dan menahannya pakai meja. Benar-benar berniat mengunci diri.

"Kau masih hidup kan?" tanya Guanlin cemas. Beberapa detik kemudian, ponselnya berbunyi. Ia mendapat pesan dari Tzuyu.

Pergilah, aku tak ingin makan.

Guanlin segera menelpon Tzuyu, namun ponselnya kembali tak aktif. Ia membuang napas panjang lalu meletakkan nampan yang ia bawa di lantai depan kamar Tzuyu.

"Aku letakkan makananmu di depan pintu, kali ini kau harus benar-benar memakannya." Ujar Guanlin lalu menatap pintu kamar Tzuyu. Tzuyu sama sekali tak ingin menyentuh makanannya, bahkan hingga makanan yang di letakkan nya itu menjadi basi. "Oh ya, Aku dan Jackson akan ke luar kota selama 5 hari, kau jaga rumah ya. Para pembantu dan satpam juga akan libur selama 6 hari. Kau bisa jaga diri kan?"

"BISA! AKU HARAP KAU PULANG SENDIRI, TIDAK PERLU BERSAMA LAKI-LAKI BURUK RUPA ITU."

Guanlin menggeleng kepalanya. Bisa-bisanya ia terjebak dengan perseteruan kakak-beradik ini.

"CEPATLAH BERBAIKAN, JANGAN SEPERTI INI TERUS." Guanlin ikut berteriak, namun Tzuyu tak merespon lagi.

-• Fallin' light •-

Tzuyu mengendap-endap keluar dari kamarnya, dan tak sengaja ia menginjak nampan makanan yang di bawa Guanlin siang tadi, yang sama sekali belum ia sentuh seperti makanan sebelum- sebelumnya. Cukup lapar memang 2 hari tidak memakan nasi, untungnya di kamarnya ia selalu menyimpan sekerdus camilan dan minuman.

"Sialan!" Tzuyu menendang nampan itu, ia lalu melangkah pergi begitu saja. Saat menengok kesana-kemari, ia tak menemukan seseorangpun disini.

"Mereka benar-benar pergi." Gumam Tzuyu sambil tersenyum simpul. Perempuan itu kini menuruni tangga, lalu menyalakan semua lampu rumah ini. Mulai dari kamar mandi, dapur, ruang makan, beberapa kamar, dan ruang keluarga, hanya untuk mengurangi hawa menyeramkan rumah besar ini. Persetan dengan tagihan listrik yang akan melonjak.

Tzuyu kemudian memasak mie, lalu memakannya dengan lahap seperti orang setahun tak pernah makan. Setelahnya ia berkeliling untuk memperhatikan rumah ini. Ia kembali bersedih, mengingat kenangan tentang ibunya. Tanpa sadar, ia memasuki kamar Nyonya Wang Bit-na, ibunya.

Kamar ini masih sangat rapi, apa Jackson tak pernah memasuki kamar ini? Kamar ini benar-benar seperti tak pernah di sentuh seorangpun. Hawa dingin menyambut Tzuyu membuat gadis itu tersenyum sedih. "Padahal ini kamar terhangat yang pernah ku tahu, kini terasa sangat dingin. Ibu aku merindukanmu," gumam Tzuyu lalu duduk di sisi ranjang.

Fallin' Light [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang