Happy reading.
"Karena aku pulang ke rumah."
--• BTS - Come Back Home •--.
Tzuyu mendesah dalam tidurnya, kemudian perlahan-lahan berusaha membuka matanya. Ia sekilas memperhatikan sekitar, dan mendapati dirinya berada di atas sebuah ranjang king size.
Matanya beralih menatap ke jendela dan mendapati birunya langit dengan hiasan gumpalan-gumpalan awan. Ah, dia masih di atas langit, mengelilingi wilayah itu untuk sampai ke Korea nanti. Perlahan senyumnya terbit. Dia merindukan negeri sakura itu.
Taehyung yang berada disebelahnya melirik wanita itu sekilas, kemudian kembali mengerjakan sesuatu pada laptop di pangkuannya. Dia sibuk, dan akan selalu seperti itu. Dan ia tetaplah Taehyung, pria dingin yang tak berubah secepat kedipan mata hanya karena telah menyatakan perasaannya. Melihat perempuan di sampingnya bangun, ia sama sekali tak berniat untuk menyapanya.
"Kita masih di pesawat?" Tanya Tzuyu menatap awan-awan di balik jendela kecil pesawat pribadi milik keluarga Kim.
"Menurut mu?" Tanyanya balik merasa pertanyaan Tzuyu terlalu tidak bermutu. Jelas-jelas mereka sedang ada di pesawat, kenapa masih bertanya?
Tzuyu berdecak. "Ck!"
"Beberapa menit lagi sampai."
"Sebelum ke apartemen, kita ke restoran dahulu ya? Aku ingin makan bulgoggi." Masih menatap langit biru yang menyegarkan, Tzuyu berkata pada Taehyung tentang permintaannya.
"Kita tidak langsung ke apartemen."
"Lalu?" Tzuyu menoleh dan menatap side-profile Taehyung yang tentu saja terlihat sangat wah. Tzuyu tak perlu menjelaskan bagaimana setiap inchi wajah itu terbentuk, bukan?
"Kita harus ke Taiwan," jawab laki-laki itu membuat Tzuyu mengerutkan keningnya.
"Buat apa kesana? Kau ada pekerjaan?" Tzuyu merasa resah tiba-tiba. Bagaimana tidak resah, jika negara itu terdapat begitu banyak kenangan bagi dirinya, baik dan buruk semua bermula disana. Mendengar ia akan kembali ke negara asalnya, tentu saja Tzuyu cemas. Ia takut akan menemui Kakaknya, kemudian pertemuan seperti waktu itu akan kembali terjadi. Pertemuan yang hanya di penuhi keheningan dan kebisuan tentang perasaan diantara mereka. Sedih, kecewa, rindu dan mungkin benci? Mereka hanya bisa saling bertatapan, namun tidak ada kata yang terucap. Itu tentu menyakitkan. Karena banyak hal yang harus di luruskan, tapi mereka lebih memilih diam.
Raut Taehyung masih terlihat datar, tak menyadari kegundahan hati sang wanita. "Kau harus menemui saudara mu, selesaikan masalah yang terjadi di antara kalian." Taehyung masih terlihat sibuk dengan kegiatannya. Ujaran santai yang keluar dari mulutnya semakin membuat Tzuyu cemas.
"Ke-kenapa aku harus menemui mereka?" Lirih Tzuyu. Tangannya saling menggenggam begitu erat untuk menahan perasaan khawatir akan pertemuan yang nantinya mungkin terjadi dengan saudara-saudaranya.
Taehyung mulai sadar perubahan nada bicara itu, kemudian menolehkan kepalanya. Ia mendapati mata kekasihnya sudah berkaca-kaca. "Ada apa dengan mu?" Tanyanya tak peka.
Melihat Tzuyu yang terduduk dengan lesu, wajah yang penuh kekhwatiran dan juga kegugupannya yang terlihat dari caranya menggenggam kedua tangannya. Selimut yang sebelumnya ia gunakan sudah tak terpakai lagi, entah sejak kapan Tzuyu sudah terduduk seperti itu.
Tzuyu menggeleng. "Aku tak mau menemui mereka. Kau tahu bukan hubungan kami bagaimana?" Tzuyu menggelengkan kepalanya dengan mata menatap Taehyung dengan memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' Light [END]
FanfictionWritten by: zexmyonzen ⛓️: Taetzu area. 🦍: Tamat dan mau di revisi • -- • "Karena kau melihat apa yang ku lakukan, kini kau target selanjutnya." Pria itu menyeringai sinis. Tzuyu yang belum paham situasi masih terdiam bingung. Dan saat pria itu mul...