Chapter 22: Fire on Fire

1.3K 116 74
                                    

Happy reading, and typo-nya di tandai yya, biar gampang revisinya nanti hehe. Ah yya, yang bocil minggir, ada adegan dewasa di chapter ini.

"Ciptakan kebisingan sepanjang malam, hingga tubuh mu terbakar."
--•Dope - BTS •--

.

Setelah 2 jam perjalanan, dari Seoul ke Tokyo, dengan melintasi antar negara, dan akhirnya disinilah Tzuyu. Wanita pemilik marga Chou itu terduduk manis di dekat pantai, menikmati permainan lembut angin yang menerpanya.

Apapun keadaannya, pantai adalah pilihan yang tepat untuk menyembuhkan diri.

Setelah mengganti pakaian menjadi lebih santai, ia memilih menikmati keindahan yang di ciptakan Tuhan untuknya. Kebanyakan orang pasti sepertinya, ketimbang berdiri tegas menghadapi masalahnya, melarikan diri adalah jalan paling mudah untuk di pilih.

Tzuyu tahu, sekuat apapun ia melarikan diri, Taehyung akan menemukannya. Karena pada dasarnya ia sudah menjadi milik Taehyung sepenuhnya, sejak awal pertemuan mereka.

Tanpa berniat sembunyi-sembunyi untuk melarikan diri, Tzuyu memilih meminta tolong pada para sahabatnya untuk mengantarnya ke Tokyo. Setelah sampai di sini, ia meminta Sana dan Mina pergi meninggalkannya agar ia bisa menikmati masa liburannya sendirian. Mereka sempat menolak, namun Mingyu membantunya untuk bicara pada kedua gadis itu dan akhirnya ketiga sahabatnya itu sepakat balik ke Korea dan datang menjemputnya seminggu lagi.

Kaos oblong polos yang ia gunakan berterbangan beberapa kali, sama seperti keadaan rambutnya yang tergerai.

Sudah satu jam setengah ia duduk diam disini, tak berniat untuk segera kembali ke hotel. Padahal udara cukup dingin.

Lamunan Tzuyu buyar, tak kala sepasang lengan kokoh memeluknya dari belakang. Wanita itu tahu, pasti dalam hitungan jam saja, pria yang ia hindari akan datang mendatanginya. Tzuyu hanya perlu bersyukur, karena pria itu datang untuk memeluknya, tanpa harus membentaknya.

"Kau tak ijin padaku." Suara beratnya terdengar tepat di telinga kanan Tzuyu. Dagunya yang ia letakkan di bahu Tzuyu bergerak seirama dengan kalimat yang ia keluarkan.

Tzuyu masih menatap laut, sama sekali tidak menoleh walau hanya sekedar memastikan bahwa pria itu benar-benar seorang Kim Taehyung. Ia juga tak menjawab ucapan pria itu.

"Berbicaralah," Taehyung kembali membuka suaranya. Ia mengeratkan pelukannya di pinggang Tzuyu, muluruskan kakinya ke samping tubuh wanita itu.

Pemilik mata indah itu menghela napas sebentar, lalu membuka suaranya. "Kapan kau sampai?" Tanyanya basa-basi.

"Baru saja."

"Sana yang memberi tahu mu, bahwa aku disini?"

Taehyung menggeleng. "Mingyu."

Tzuyu kemudian diam, dia bingung ingin mengucapkan apa lagi. Tak ada yang ingin ia katakan pada pria itu, apapun itu.

"Aku merindukan mu." Taehyung mengecup telinga Tzuyu setelah mengucapkan kalimat keramat itu.

Tzuyu mengangguk. "Lakukan di hotel saja, jangan disini."

"Aku merindukan mu," Taehyung mengulang kalimatnya, kemudian memundurkan tubuhnya untuk memberi ruang membalik badan wanita Chou itu untuk menatapnya. "Aku merindukan mu, bukan tubuh mu."

Manik Taehyung menatap Tzuyu dengan sungguh-sungguh, membuat wanita itu sedikit terpana.

Mereka saling menatap untuk beberapa saat, sebelum Tzuyu memutus kontak itu. Ia membuang muka, menatap ke arah lain. "Bisakah kau tak berbicara seperti itu lagi? Aku bisa salah paham nantinya."

Fallin' Light [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang