Happy reading, yang masih bayik, minggir dulu.
Typo tandai ya, makasii."Aku terjebak dalam kebohongan. Tolong temukan aku yang tak bersalah ini, karena aku tak bisa lepas dari kebohongan ini."
--• BTS - Lie •--
.Tzuyu tersentak kaget, lalu membuka matanya dengan cepat. Ia kembali memimpikannya, mimpi buruk itu datang lagi. Namun, bukan hanya ada Sehun dan pria Jepang berpedang itu disana. Bahkan, Sakura ada disana! Gadis malang itu mati di hadapannya, dengan wajah penuh derai air mata.
Tzuyu meremas dahinya, memijatnya dengan perlahan. Ia menoleh, dan menemukan Taehyung yang masih memeluknya dengan erat dan posesif. Tzuyu berusaha melepaskan tangan kekar pria itu, lalu bangkit untuk duduk. Ia kembali memijat-mijat dahinya sambil menghela napas berat.
Kenapa mimpi itu datang lagi? Itu terlalu sering untuk menghampirinya sebagai bunga tidur.
Tzuyu melirik wajah polos Taehyung yang nampak damai, tangannya jadi terangkat untuk mengelus rambut merah itu. Benar-benar, rambut merahnya terlihat sangat menarik.
Menyadari seseorang menyentuhnya, mata tajam Taehyung terbuka, dan menadapati Tzuyu menompang dagunya di atas kedua lututnya dengan wajah lelahnya.
"Ngapain kau bangun jam segini?" Tanyanya dengan suara serak khas orang bagun tidur. Ia melirik jam di dinding, dan disana masih menunjukkan pukul 3 pagi.
Tzuyu menarik tangannya lalu menghela napas panjang. "Aku lapar," ucapnya sambil membenarkan letak selimut yang merosot.
Taehyung bergerak merenggangkan otot, lalu bangkit untuk duduk dan membuat selimutnya merosot hingga menampilkan dada bidangnya yang sandar-able.
Tzuyu mengalihkan pandangannya, pura-pura tak melihat tubuh setengah telanjang itu, membuat Taehyung mengangkat sudut bibirnya sedikit. Ia lalu mendekati Tzuyu, mengikis jarak di antara mereka, hingga akhirnya wajahnya hanya berjarak 3cm dari wajah Tzuyu.
Tzuyu melotot, "Ap-apa yang kau lakukan?" Tanyanya gugup.
Taehyung mengangkat alisnya, "Menurut mu?"
"Taehyung, kita sudah melakukannya berulang kali, jika kita melakukannya lagi, aku yakin selangkangan ku akan terluka dan membuatku lumpuh selamanya. Aku ingin berjalan-jalan besok," alih Tzuyu sedikit melebih-lebihkan.
Taehyung masih mengangkat alisnya. "Bukankah kau suka permainan ku?"
Tzuyu gelagapan. "I-itu..anuk.." ia mengerutkan keningnya untuk berpikir mencari jawaban. Taehyung yang melihatnya terkekeh-kekeh,
"Aku hanya ingin mengambil telepon, kau bilang kau lapar." Taehyung menjauh, dan di tangannya sudah tergenggam sebuah telepon milik hotel.
Tzuyu mencebik kesal, lalu berdecak. Taehyung yang melihatnya kembali tertawa renyah, ia mendekatkan bibirnya kemudian mengecup pelan pipi Tzuyu. "Kau sebenarnya mengharapkan sesuatu, bukan?" Tanyanya dengan kerlingan mata curiga.
Tzuyu langsung menggeleng kuat, "Tentu tidak!"
Taehyung mengangkat bahu tak peduli, sambil menarik kepalanya, lalu memencet beberapa digit di telepon ber-kabel itu. "Tentu saja tidak salah,"
"Taehyung!" Kesal Tzuyu, ia bersedekap, sambil cemberut.
Taehyung meliriknya sekilas sebelum benar-benar berbicara pada staff hotel yang ada di sambungan teleponnya. "Kau mau makan apa?" Tanyanya.
Tzuyu nampak berpikir. "Karena kita ada di pantai, aku ingin lobster panggang dan sup apapun pokoknya yang berbau seafood." Jawabnya. Taehyung mengangguk, lalu memesankan pesanan Tzuyu dan menambahkan pesanannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' Light [END]
FanfictionWritten by: zexmyonzen ⛓️: Taetzu area. 🦍: Tamat dan mau di revisi • -- • "Karena kau melihat apa yang ku lakukan, kini kau target selanjutnya." Pria itu menyeringai sinis. Tzuyu yang belum paham situasi masih terdiam bingung. Dan saat pria itu mul...