Happy reading.
"Hidup itu kompleks. Kita hanyalah orang yang sedang mencari cinta. Dam aku salah satu dari mereka.
--• Outro: Her -BTS •--.
Tzuyu mengusap peluh yang ada di dahinya. Nina yang mendapati nona-nya telah keluar dari kamar mandi langsung mendekatinya, dan menyodorkan handuk wajah. "Nona baik-baik saja? Apa perlu kami memanggil dokter keluarga?" Nina terlihat khawatir.
Pagi-pagi buta tadi, saat dirinya hendak membawakan sarapan untuk Tzuyu, ia malah menemukan nona-nya sedang muntah-muntah di kamar mandi. Cukup lama, hingga akhirnya kini bisa keluar dengan peluh yang terlihat jelas di wajahnya.
Tangannya melambai untuk menolak pertanyaan itu. "Tidak, tidak perlu. Aku rasa aku hanya masuk angin karena semalam berdiam diri di balkon." Tolak Tzuyu, lalu duduk di pinggir ranjangnya. Ia mengelap keringatnya dengan handuk pemberian Nina.
"Baiklah. Tapi jika tubuh anda demam, kami harus memanggil dokter keluarga. Nyonya akan marah besar jika kami tak merawat anda dengan baik."
Tzuyu mengangguk-angguk. "Okey." Jawabnya. "Ngomong-ngomong dimana nyonya Kim? Aku ingin menemuinya."
"Nyonya berada di halaman belakang. Beliau sedang bercengkrama dengan Tuan Kim setelah bermain golf bersama tadi." Jawab Nina sambil menerima handuk yang di sodorkan Tzuyu kembali.
"Apa aku menganggu jika menemui mereka?" Tanya Tzuyu untuk mengetahui pendapat pelayannya. Nina langsung mengangguk sebagai jawaban. "Nona bicara saat makan siang nanti saja. Tuan sudah 3 hari lembur, dan baru saat ini saja keduanya menikmati waktu bersama."
"Apa mereka jarang bertemu? Tuan Kim pasti sibuk dengan pekerjaannya." Tzuyu bertanya lagi pada Nina yang kini berjalan menyalakan penghangat ruangan.
Nina tersenyum. "Tidak, mereka selalu bersama. Tuan Kim memang sibuk, tapi beliau selalu meluangkan waktunya untuk nyonya. Mereka adalah pasangan paling romantis yang ku tahu." Jawabnya dengan senyum manis.
Gadis Taiwan itu mengangkat alis. "Benarkah?" Tanya Tzuyu penasaran pada kedua pasangan yang telah melahirkan seorang pria bernama Kim Taehyung itu.
Nina mengangguk lalu memilih duduk di samping Tzuyu. "Salah satu pelayan yang sudah cukup tua disini pernah bercerita pada kami. Saat itu nyonya sedang hamil tuan muda, dan tiba-tiba menangis meraung-raung. Para pelayan sempat panik, khawatir dan berusaha menghubungi Tuan Kim yang sedang meeting di luar negeri. Panggilan tetap tak tersambung, begitu juga dengan nyonya Kim yang berusaha meneleponnya. Saat beberapa orang bertanya, apakah ada yang sakit. Tapi, Nyonya hanya menggeleng dan mengatakan bahwa ia sangat merindukan suaminya yang baru 7 jam meninggalkan rumah--"
"Lalu?" Tzuyu bertanya dengan penasaran.
"Kemudian kami menghubungi sekretaris yang sedang bersama Tuan Kim, dan akhirnya mendapatkan respon dari Tuan Kim. Saat Nyonya Kim menangis-nangis dalam teleponnya, Tuan Kim langsung terbang kemari, meninggalkan meeting penting yang menyangkut perusahaannya. Ah, saat itu perusahaan mendapatkan rugi berskala besar karena kehilangan tender nya. Dia datang dan menenangkan Nyonya yang sepertinya ngidam untuk bercinta. Ah, kata para pelayan, saat itu Tuan Kim mengambil cuti dan memerintah tangan kanannya menjalani perusahaan sampai Nyonya melahirkan. Tuan Kim selalu menemani Nyonya, dan berusaha memenuhi kebutuhannya. Bahkan pada keinginan kecil Nyonya, seperti di buatkan susu coklat sendiri oleh tuan Kim, atau bahkan sekedar minta di pijatkan oleh Tuan--"
"Beberapa pelayan juga seringkali melihat majikan kami bercinta di dapur, ruang tamu, ruang tengah, bahkan di lapangan golf sekalipun. Kurasa percintaan mereka cukup bergelora. Namun, saat aku bekerja disini, mereka sudah terkontrol. Keduanya bercinta di ruangan tertutup, dan terlihat tak terlalu suka berhubungan intim di tempat para pelayan biasa lewat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' Light [END]
FanfictionWritten by: zexmyonzen ⛓️: Taetzu area. 🦍: Tamat dan mau di revisi • -- • "Karena kau melihat apa yang ku lakukan, kini kau target selanjutnya." Pria itu menyeringai sinis. Tzuyu yang belum paham situasi masih terdiam bingung. Dan saat pria itu mul...