Chapter 8: Good Taehyung?

1K 117 9
                                    

Happy reading, guys.
Typo tandai ya.

"Aku sedang melihat-lihat pantai dari sini, ada pasir tak berujung dan angin kencang."
--• Sea - BTS •--

.

Seperti pasangan yang benar-benar nyata, Taehyung telentang di atas kasur, disampingnya ada Tzuyu yang ber-bantal lengan kokohnya. Mereka menyahut pada beberapa percakapan, walau kebanyakan di isi dengan kesunyian. Keduanya masih terbangun, di pukul 2 dini hari, tanpa ada satupun yang berniat untuk tidur.

Tzuyu bukannya ingin menikmati kebersamaan ini, tepatnya ia tak bisa tertidur karena Taehyung tak bisa diam. Pria itu kadang mendusel-duselkan kepalanya di leher Tzuyu, kemudian menciuminya, atau menggigit kecil telinga Tzuyu, bahkan terus mengajak Tzuyu untuk berciuman panas, dengan alasan bahwa Tzuyu sendiri yang bilang kalau ia boleh berciuman sepuasnya jika tidak mengganggu acara masak Tzuyu tadi dan perut Taehyung sudah kenyang.

Lihatlah sekarang, Taehyung kembali memeluk pinggang Tzuyu, mendusel-duselkan kepalanya lagi di celuk leher Tzuyu.

"Kau tak lelah terus melakukan hal yang tak senonoh? Aku korbannya saja sudah lelah," lirih Tzuyu menahan kesal.

Taehyung menggeleng. "Bukankah kau yang bilang boleh melakukan--"

Tzuyu memotong, "Melakukan apapun yang kau mau," sampai hafal dengan kalimat itu, Tzuyu mengulangnya sebelum Taehyung menyelesaikan kalimat yang sama seperti sebelumnya. "Tapi kan, aku mau istirahat. Aku ngantuk," keluh Tzuyu.

Taehyung menggeleng. "Aku tak bisa tidur, jadi kau tak boleh tidur juga."

Tzuyu mendengus, "Kau sangat egois."

Taehyung tak menyahut, kembali memberikan kesunyian pada ruangan kamar bernuansa putih ini. Tzuyu diam saja saat Taehyung membalik badannya, membuat mereka berhadapan. Taehyung mendekatkan wajahnya, lalu berbisik di telinga Tzuyu dengan lirih.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku tadi," bisiknya lalu sengaja mengigit telinga gadis di depannya ini. Astaga, psikopat ini sangat mesum!

Tzuyu mengangkat alis setelah mengaduh kesakitan. "Pertanyaan apa lagi?" Taehyung kan banyak bertanya, Tzuyu tentu saja lupa apa saja yang ia tanyakan.

"Bercinta denganku, kau mau?" Ulang Taehyung. Sebenarnya ia bisa melakukan apapun pada Tzuyu, hanya saja Taehyung ingin tahu bagaimana respon Tzuyu pada pertanyaannya.

Tzuyu langsung menggeleng kuat. "Kau bisa melakukan apapun yang kau mau," Tzuyu menjeda. "Tapi tidak dengan yang itu, aku belum siap." Lanjutnya.

Taehyung mengangguk-angguk. "Kau seperti anak SMP yang masih perawan saja. Padahal, seks sudah makanan sehari-hari bagi para orang dewasa seperti kita,"

Tzuyu tersenyum kecil. "Aku sudah bosan mendengar cemooh itu dari Sana. Asal kau tahu, jika aku ingin melakukannya, bisa ku lakukan sekarang juga. Tapi aku belum punya niat melakukan itu. Kau tahu sendiri jika bercinta tanpa nafsu sangat membosankan."

Taehyung mendengarkan dengan baik pada penuturan panjang Tzuyu. Okey, tumben gadis itu berbicara panjang lebar seperti tadi. "Kau punya trauma pada seks?"

Sial, bukan itu inti pembicaraan panjang lebar Tzuyu. Tapi sudahlah, Taehyung tetaplah Taehyung, sikapnya selalu seenak jidatnya yang terpahat dengan gagah. "Tidak," jawab Tzuyu pendek.

"Lalu?"

Tzuyu memperhatikan wajah Taehyung di ruangan dengan pencahayaan yang redup ini. Pria itu tidak nampak seperti psikopat jika sedang dalam mode normal seperti ini. Biasanya ia diam, berwajah datar tanpa ekspresi, berkata hanya seperlunya saja, atau tidak, ia marah-marah lalu kalap dan menyiksa Tzuyu. Tzuyu semakin penasaran, ia ingin tahu bagaimana kehidupan seorang psikopat.

Fallin' Light [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang