Chapter 15: Past

718 107 15
                                    

Happy reading.
Typo tandai ya.

"Setiap hari memang seperti itu, ada air mata yang tersembunyi di balik hujan."
--• Let go - BTS •--

.

Saat itu, tinggal di Jepang, jauh dari kota kelahirannya, dan masih berumur 20 tahunan, membuat siapa saja pasti merasa asing. Di tambah ia belum bisa berbahasa orang sana, harus tinggal di tempat sepi yang cukup jauh dari keramaian kota, dan belum pandai menjaga diri.

Setelah beberapa kali terbang dari negara satu ke negara lain, ia akhirnya berada di Jepang, sebelum benar-benar akan tinggal di Korea. Bukan tanpa sebab dia seperti itu, ia hanya takut di temukan Jackson atau lebih tepatnya bertemu dengannya, dan Guanlin.

Ketimbang takut atau membenci, Tzuyu hanya merasa bersalah pada mereka. Ia benci dirinya yang sok menguasai orang tua Jackson, yang sok menguasai harta benda peninggalan Wang Yi-bao, yang sok menjadi korban, padahal pelaku yang membuat Jackson tersiksa pernah bertemu dengannya.

Bukankah hidup tentang bertahan dari segala cobaan? Tapi Tzuyu rasa, hidupnya terlalu di penuhi cobaan.

Tinggal di wilayah kumuh, membuat tingkat kewaspadaan Tzuyu harus tinggi. Namun, semua terasa sia-sia saja saat ia harus bertemu sebuah geng ber-samurai yang menahannya.

Mingyu, Sana dan Mina sudah mewanti-wanti agar cepat mempelajari ilmu bela diri jika tak ingin tinggal di kota, tapi Tzuyu yang keras kepala lebih memilih mempelajari bahasa Jepang terlebih dahulu dan tentunya 4 bahasa lainnya.

Saat itu, Tzuyu pulang dari les bahasa, les dadakannya. Sore hari, tepat saat matahari mulai tenggelam.

Di pertengahan jalan, ia di hadang oleh 4 orang pria bertato, dengan pedang yang selalu mereka bawa. Wajah mereka menyeramkan, tentu dengan perawakan yang tak kalah mengerikan. Tzuyu tau orang-orang itu, karena mereka cukup terkenal sering mengganggu warga sekitar.

Awalnya mereka hanya ingin meminta uang, namun Tzuyu terlalu penurut, dan memberikan semua uangnya pada para pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya mereka hanya ingin meminta uang, namun Tzuyu terlalu penurut, dan memberikan semua uangnya pada para pria itu. Merasa tertarik, mereka malah membawa paksa Tzuyu ke markas mereka. Membawanya ke hadapan Takumi Hokuto, pria bongsor yang memiliki luka menyeramkan di wajahnya.

Tzuyu di tahan disana, di jadikan sebagai pelayan dan pemuas nafsu seperti perempuan-perempuan lainnya yang mereka tahan sebelum Tzuyu datang.

Setiap hari yang di lakukan Tzuyu adalah memasak untuk mereka, membersihkan markas dan malamnya mereka akan semena-mena melakukan sesuatu pada 10 perempuan yang ada di sana.

Khusus untuk Tzuyu, ia sudah hak paten milik Takumi, ketua geng yang tak boleh di gunakan oleh anggota lainnya dengan sembarang. Ia hanya boleh di pegeng-pegang oleh takumi, di elus-elus tapi tak sampai di perkosa. Karena Takumi, seorang impoten, pria berpenyakit kelamin.

Tzuyu bersyukur karena itu, ia tak harus menyerahkan kepemilikannya pada pria brengsek yang terkadang suka menyiksa para perempuan disana.

Sakura, adalah sesosok perempuan yang paling sering mendapatkan sebuah siksaan, lalu Tzuyu dan kemudian berurutan dengan lainnya. Tak hanya memukul, mereka terkadang melakukan kekerasan itu sambil bercinta. Sungguh neraka dunia tinggal di markas itu.

Fallin' Light [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang