Lembar Kelima belas

8K 780 63
                                    

...

Dan pada akhirnya, dihari ini aku mengembalikan posisinya..

Meninggalkan posisiku yang hanya sementara, membiarkan dia bahagia walau bukan aku sumber kebahagiaannya..

...

Haechan kini sedang menangis di dalam kamar miliknya, masih dirumah Mark, semuanya terasa begitu menyakitkan sekarang. Rumah tangganya yang sudah mulai terbangun dengan baik kini berada diambang batas kehancuran.

Setelah bertemu dengan dua orang wanita yang membuatnya menangis, Haechan sudah memutuskan bagaimana kedepannya. Haechan juga sudah tahu apa yang membuat Ibu mertuanya itu memintanya bersedia dimadu.

[Flashback]

Haechan duduk dengan gusar dibangku kafe tempatnya bertemu dengan dua orang berpengaruh dalam hidup Mark, yaitu sang Ibu mertua juga sepupunya, Mina.

Ketiganya duduk saling berhadapan, hendak membincangkan sesuatu yang menyangkut masa depan dirinya, Mark juga Mina.

"Ada apa ini Mommy? Kenapa ada Mina Noona?", Tanyanya ketika sang Ibu mertua ketika datang tidak seorang diri, ia bersama dengan Mina yang mengiri langkah wanita cantik itu.

Haechan sudah tidak tahu lagi, perasaannya entah kenapa menjadi gusar, bahkan kata sapaan tak lagi ia layangkan kepasa sepupu baiknya itu.

"Haechan, kau masih ingat permintaan Mommy waktu itu kan?"

Haechan mengangguk, ia ingat ketika Ibu Mark datang berkunjung dan meminta dirinya untuk bersedia dimadu.

"Apa Mark belum menjelaskannya?"

Haechan menggeleng, Mark sama sekali tak menceritakan apapun setelah suaminya itu pulang dari rumah orang tuanya, padahal Haechan sudah memancing tentang hal itu, tapi Mark selalu mengelak dengan membahas topik lain.

Ibu Mark terlihat membuang nafas lelah, "baiklah Haechan, Mina sedang mengandung"

Haechan lantas mengernyit, "lalu?"

Ibu Mark terlihat menarik nafas beratnya, tidak ingin melihat reaksi Haechan setelah ini, sedangkan Mina hanya menunduk sedari tadi.

"Anak yang dikandungnya adalah anak dari Mark"

Haechan diam, bingung harus menanggapi ucapan sang Ibu mertua bagaimana, ia menatap kedua wanita didepannya sekarang. Melayangkan tatapan tak percaya, seakan mengatakan juga 'tolong katakan kalian bercanda' lewat tatapan juga ekspresi wajahnya.

"Itu benar Haechan, kau tahu sendiri kan? Saat itu aku melakukannya dengan Mark, Mark tidak memakai pengaman, dia melupakan hal itu", jelas Mina, bahkan matanya kini sudah berkaca-kaca.

"Kami saling mencintai Haechan, kalau tidak mana mungkin kami akan melakukannya", lanjut Mina kembali.

"Biarkan mereka bersama Haechan, kau akan tetap menjadi istri Mark, Mina tak masalah jika dijadikan yang kedua", ujar Ibu Mark sambil menatap Haechan, dari sorot matanya wanita cantik yang melahirkan Mark itu tersirat akan permohonan yang amat mendalam.

"Apa Mark Hyung setuju?"

Kedua wanita itu mengangguk serentak, Haechan yang melihat itu tak dapat mengatakan apapun lagi. Haechan mengangguk, lalu segera berdiri, meninggalkan keduanya tanpa kata, terserah ia akan dicap kurang ajar oleh Ibu mertuanya, Haechan hanya perlu pergi dari hadapan kedua wanita tersebut.

[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang