Mark/Haechan (🔞)

11.8K 815 57
                                    

Haechan memeluk guling nya, ini sudah lewat beberapa jam dan ia belum bisa memejamkan mata sekarang juga. Entahlah karena apa, padahal Haechan sedang tidak banyak pikiran, ia menghembuskan nafasnya panjang lalu mendudukan diri.

"Kenapa aku tidak bisa tidur." Ujar Haechan dengan lelah, matanya masih segar luar biasa tapi sumpah tubuh Haechan sudah ingin tidur, lelah menjalani hari yang ia lalui.

Alhasil ia memutuskan untuk berjalan keluar kamar, ia akan ke dapur untuk menenggak segelas air putih karena begini saja Haechan sudah kehausan. Haechan membuka pintu dengan pelan, melirik kearah Mark yang ternyata juga terduduk sedang menghela nafas panjangnya juga.

"Hyung tidak tidur?"

Mark terkejut, ia menatap Haechan dengan wajah kaget miliknya, lantas mengelus dada, "tidak bisa, entah kenapa, kau juga?" Tanyanya sembari mengelus dada. Melihat kearah Haechan dengan gugup, sebab laki-laki manis yang berstatus sebagai ibu dari anaknya itu sedang memakai celana pendek, memperlihatkan kaki jenjangnya yang mulus.

"Ya begitulah."

"Mau kemana?" Tanya Mark ketika melihat Haechan melangkahkan kaki miliknya.

"Dapur, aku membutuhkan segelas air." Jawab Haechan tanpa menoleh kearah Mark, "kau mau sesuatu?"

"Semangka." Yang mana ditanggapi oleh Haechan dengan sebuah kekehan, persis dengan Misun sekali.

Setelah sampai di dapur Haechan mengambil sebotol air yang ia letakkan di dalam lemari pendingin tak lupa juga dengan semangka milik Mark. Haechan membawanya ke ruang TV, meletakkannya di atas meja dengan Mark yang memperhatikan gerak-geriknya.

"Nanti Hyung banyak buang air kecil kalau memakan semua semangka itu."

Mark tak menjawab ia lebih memilih mengambil semangka dan memakannya langsung, melirik Haechan sekilas lalu sedikit tersenyum entah kenapa.

"Hyung, kapan rencananya kita akan pergi?" Tanya Haechan tiba-tiba. Mark sendiri menoleh, ia menelan semangkanya, "besok sudah bisa. Malam ini kalau kau mau aku juga bisa."

Haechan mendengus, "aku serius Hyung."

"Ya, aku juga serius. Langsung pesan tiket saja agar kau percaya." Mark sudah siap mengambil handphonenya, laki-laki itu benar-benar akan memesan tiket sekarang juga kalau Haechan tidak cepat-cepat menahannya.

"Hyung! Kau gila?"

"Tidak, aku hanya ingin membuktikan kalau aku tidak main-main Haechan-ah."

Haechan memutar bola matanya malas, "tidak begitu juga caranya, kalau lusa bagaimana?"

"Kenapa tidak besok saja?" Tanya Mark, laki-laki itu membenarkan tata letak poni Haechan.

"Besok aku masih kerja Hyung."

"Tidak usah bekerja kalau begitu, aku Boss nya, itu akan mudah saja bagiku."

Haechan gemas, ia mencubit perut Mark lumayan kuat, "selalu sombong."

Mark terkekeh, "tidak tuh."

Haechan mencebikkan bibirnya, menatap Mark dengan malas, "ya ya ya terserah kau saja." Katanya lalu berdiri untuk kembali menuju kamarnya. Namun langkahnya terhenti ketika Mark menahan pergelangan tangannya.

Haechan menoleh, menatap Mark dengan tatapan bertanya, setelahnya ia tersentak sebab Mark menariknya yang mana membuat ia terjatuh tepat diatas tubuh Mark sendiri. Mereka terbaring di atas sofa dengan Haechan yang menindih tubuh Mark.

Cukup lama mereka terpaku, saling menatapi manik mata masing-masing hingga Haechan lebih dulu tersadar, ia hendak bangkit dari posisinya, namun terhenti ketika Mark menahan tubuhnya.

[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang